PDAM Sulit Bangkit dari Sakit

PDAM Sulit Bangkit dari Sakit
Utari menunjukkan keran air PDAM yang tidak mengalir. Kondisi ini, dinilai sangat menggangu kenyamanan pelanggan dari perusahaan milik pemerintah daerah tersebut. (Foto: KEGGA KEGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

Penyertaan Modal Belum Bisa Menyehatkan Perusahaan
Pelayanan Masih Memble, Pelanggan Banyak Kecewa

SUMEKS, Kota – Penyertaan modal yang dikucurkan Pemkab Sumedang, belum mampu membangkitkan Perumda Tirta Medal (dulu PDAM) dari keterpurukannya. Banyak yang menilai, persoalan pelik di masa lalu, membuat perusahaan plat merah cukup kesulitan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Kondisi ini, pun berdampak tidak maksimalnya pelayanan PDAM kepada pelanggan air bersih itu. Hal ini, sebagaimana dirasakan warga di Kecamatan Sumedang Selatan.

Baca Juga:Akhirnya, Warga Cigumentong Menikmati ListrikTangani Lahan Kritis, Kelompok Tani Siapkan Ribuan Bibit Pohon

Saat ini, warga mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih karena air dari PDAM yang tak tentu waktu mengalirnya. “Susah, airnya gak tentu. Kadang tengah malam. Kalau tengah malam air nyala saya terpaksa harus nyuci malam. Karena siang hari kita menghemat air,” jelas Utari kepada Sumeks, kemarin.

Selain itu, kesulitan air juga membuat dirinya harus menampung air sebanyak banyaknya karena dirinya tidak memiliki penampungan air di rumah.

“Kalau air nyala, segala wadah yang bisa nampung air kita tampung untuk stok. Takutnya air habis pas siang hari,” kata Utari.

Kadang bila dirinya sampai kehabisan air di rumah, dia terpaksa menggunakan air galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Bukan hanya untuk kebutuhan makan dan minum, namun juga untuk memandikan anaknya yang masih balita.

Sementara itu, Ketua Komisi 2 DPRD Sumedang Warson mengharapkan, Perumda Tirta Medal memberikan dan meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Sehingga, pelanggan merasa puas dan tidak mengeluh.

Kata dia, terkait pasokan air dari PDAM yang berkurang ke masyarakat diakibatkan debit air yang berkurang ketika musim kemarau. “Perumda Tirta Medal harus pandai-pandai mengatur pasokan air ke pelanggan agar tidak terjadi kecemburuan,” paparnya.

Sedangkan, Anggota Komisi 2 DPRD Sumedang H Deden Yayan mengatakan, dari sisi karyawan Perumda Tirta Medal mengalami pembengkakan, masih menjadi persoalan pelik tatkala harus mengeluarkan karyawan.

Baca Juga:Setahun Dibangun, TPT dan Bronjong AmbrolTPS Sampah Pasar Parakanmancang Berencana Di Pagar

“Inilah yang membuat PDAM (Perumda) Tirta Medal harus tertatih-tatih dalam mengelola perusahaannya. Sehingga, perusahaan belum bisa cepat sehat,” jelas Deden kepada Sumeks, kemarin.

0 Komentar