SUMEKS, Kota – Nama Putri Indonesia tahun 2019 Frederika Alexis Cull sempat muncul sebagai keturunan dari Keraton Sumedang Larang.
Sontak, hal tersebut menuai sorotan publik Sumedang. Khususnya pihak Keraton Sumedanf Larang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Keraton Sumedang Larang (KSL), Rd. Luky Djohari Soemawilaga menerangkan, jika hal itu merupakan sebuah salah paham.
Baca Juga:Antisipasi Banjir, Sukamulya Normalisasi Sungai CihaurKomitmen Kurangi Emisi, Airlangga: Indonesia Siap Kembangkan Teknologi Hydrogan
Diketahui, sebelumnya Frederika dianggap keturunan Keraton Sumedang Larang karena dianggap merupakan anak dari Nongky Tejapermana yang merupakan garis keturunan dari keluarga R. Kastubi.
Akan tetapi, pada kenyataannya Frederika merupakan anak angkat dari Nongky. Sedangkan yang merupakan ibu kandungnya adalah Yulia Peers.
“Sudah ada klarifikasi permintaan maaf ke KSL dari ibu Nongky dan itu urusan pribadi antara Nongky yang merupakan ibu angkat dan Yulia ibu kandung Frederika,” ujar Lucky kepada Sumeks, Kamis (21/10).
Sebelumnya, pihak keraton sendiri telah memberikan surat tertulis kepada pihak yang bersangkutan. Dimana salah satu isi dalam surat tersebut dicantumkan silsilah garis keturunan. Dan sekaligus menjelaskan jika Frederika yang merupakan anak angkat tersebut bukan merupakan keturunan dari Sumedang.
“Sehingga Nongky yang masih ada keturunan Sumedang, sudah menuaikan permintaan maafnya. Termasuk melalui video,” tambahnya.
Sementara itu, lanjut Luky, hubungan antara Yulia dan Nongky sendiri, merupakan sahabat sejak lama.
“Jadi sedikit kecolongan. Tapi dasar dari bagian silsilah KSL adalah dari keterangan langsung ibu nongky yang menyatakan bahwa Frederik adalah anaknya. Bagian silsilah KSL tidak mengetahui bahwa frederik adalah anak angkat. Setelah mencuat, baru kita mengetahui,” paparnya.
Baca Juga:Perda Pesantren Harus Permudah ProsedurHUT Golkar ke-57, Menatap Serius Pemilu 2024
Luky juga menambahkan, hingga saat ini data terbaru dari generasi keraton Sumedang Larang masih belum tercatat dan terdata. Dikarenakan, untuk membuat silsilah tersebut biasanya data diperoleh dari keturunan langsung.
“Sebetulnya silsilah yang dibuat tersebut adalah masih draft untuk dikonfirmasi. Belum silsilah yang yang resmi dan formal karena belum ditandatangani secara langsung oleh Sri Radya KSL (bukan scan-nan, red).
Tapi sudah diramaikan oleh ibu Yulia. (Mg2)