SUMEDANGEKSPRES, Darmaraja – Bantuan beras dan sembako memang sangat membantu masyarakat kecil, pada masa pandemi seperti saat ini, lantaran kondisi perekonomian masyarakat turun drastis.
Namun dampak dari banyaknya bantuan tersebut, berimbas terhadap jasa penggilingan padi.
“Sekarang banyak bantuan beras dari pemerintah, jadi masyarakat jarang yang menggiling gabah keringnya,” kata Aji, salah seorang pelaku usaha jasa penggilingan padi di Darmaraja, Senin (1/11).
Baca Juga:PTMT Di SMPN 3 Cimalaka Berjalan Lancar.Pohon Raksasa Makam Pasarean Tumbang, Tiga Rumah Rusak Parah
Seharunya, kata Aji, pemerintah mengkaji ulang terkait bantuan sembako.
Bahkan menurutnya, lebih epektif jiak bantuan tersebut berbentuk uang tunai.
“Jadi, perputaran perekonomian bisa berlangsung lancar,” katanya.
Disebutkan, dampak tersebut masih dirasakan hingga kini. Padahal di musim panen seperti sekarang, para pemilik gilingan padi acak kali kebanjiran order untuk menggiling padi.
“Sebagian petani sudah mulai panen, tapi jumlah pengguna jasa tersebut masih sangat minim,”kata dia.
Tak hanya itu, bantuan sembako juga mengganggu pemasaran jenis sembako lainnya, seperti beras, telur dan beberapa item lainnya yang masuk kedalam kriteria bansos dengan bentuk sembako.
“Bantuan pemerintah memang sangat dinantikan masyarakat, tapi seharusnya bentuk bantuan itu sendiri tidak melumpuhkan sektor usaha lainnya,”kata dia
Mereka berharap, pemerintah mengkaji lagi penyaluran bantuan dengan bentuk sembako. (eri)