SUMEDANGEKSPRES.COM, Pamulihan – Nasib pedagang oleh-oleh peuyeum, ubi Cilembu dan lainya di sepanjang Jalan Pamulihan – Sumedang, semakin hari semakin memburuk.
Keadaan sulit tersebut bermula dari kehadiran Proyek Strategis Nasional Tol Cisumdawu yang dijadwalkan di akhir tahun 2021 akan segera beroprasi.
Selain itu, keadaan pun semakin memburuk karena wabah virus Korona atau Covid-19 hadir sejak Maret 2020 lalu.
Baca Juga:Wujudkan Visi Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia, Menko Airlangga: Pemerintah Siapkan Strategi Penguatan Ekonomi dan Keuangan SyariahGragaz Brother’z Indonesia Gelar Bhaksos
Adanya kendisi tersebut, kini telah menjadi kekhawatiran bagi sejumlah pemilik kios akan rencana penggunaan jalan Tol Cisumdawu dari Cileunyi menuju Sumedang.
Salah seorang pedagang oleh oleh di Jalan Raya Pamulihan – Sumedang, Nurohman mengungkapkan, kekhawatirannya akan keberadaan Tol Cisumdawu. Pasalnya, dampak sepinya pengunjung telah terasa semenjak kehadiran Tol Cipali. Dan kini, para pedagang semakin merasa khawatir dengan adanya Tol Cisumdawu.
“Mungkin saja usaha saya bisa bangkrut kalau tol sudah jadi. Apalagi saat ini peminat oleh oleh khas Sunda sudah sepi pembeli,” ujarnya kupada Sumeks. Selasa (30/11).
Nurohman mengatakan, sebelum adanya Tol Cipali, setiap akhir pekan dirinya mampu meraup omzet hingga Rp 3 juta. Namun saat adanya tol, dirinya hanya mendapatkan omset sekitar Rp 300 hingga Rp 500 ribu saja.
Sementara itu, terkait omset penjualan di saat musim pandemi Covid-19, Nurohman juga mengeluhkan sepi nya pembeli yang mampir ketempat usahanya.
“Ya yang beli di saat sekarang ini mah, masih sepi tidak seperti dulu dulu. Yang datang mampir masih jarang, apa lagi saat PPKM. Itu mah apa lagi,” keluhnya.
Oleh sebeb itu, Ia pun berharap selain bisa pulih kembali, ada juga berupa suntikan dana dari pemerintah untuk permodalan yang tidak membebankan bagi para pedagang oleh oleh khas Sunda. (kos)