SUMEDANGEKSPRES.COM, SUMEDANG – Obbie Massakh, penyanyi yang namanya masih melekat di masyarakat Indonesia, mengaku masih aktif dalam bermusik.
Obbie menerangkan, alasan dirinya masih eksis sebagai penyanyi dari era 80-an sampai sekarang, salah satunya karena konsisten dalam bermusik dan tetap memegang genre dan gaya lagunya dalam bernyanyi.
Dalam pemaparannya, Obbie menuturkan, konsistensi dalam berkarya termasuk bernyanyi, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan siap menerima serta menyesuaikan dengan perubahan zaman.
Baca Juga:Kokohnya Benteng Pasir Laja, Peninggalan Kolonial Belanda yang TerlupakanWarga Minta Pembuktian Legalitas Lahan Air Panas Sekarwangi
“Mau kamu maaf, dalam tanda petik, memiliki kekurangan fisik tapi minat dan merasa senang bermusik atau menyanyi, maka lakukanlah. Manfaatkan itu akun media sosial YouTube, jangan terpengaruh ramainya saja, tapi harus punya warna sendiri,” ucap Obbie.
Obbie pun berpesan, kepada para pemuda, harus lebih produktif terutama bagi para pecinta musik dan ingin berkarya, maka lakukanlah hal-hal yang positif supaya hasilnya pun juga baik.
Sempat populer di era 80-an, pria kelahiran Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur itu menghasilkan banyak karya musik yang sampai saat ini selalu dinyanyikan oleh masyarakat.
Banyak karya Obbie yang melekat, seperti Melodi Memori, Antara Cinta dan Dusta hingga Kisah Kasih di Sekolah. Tak hanya kalangan orang tua angkatan 80-an yang menyukai lagu tersebut, anak milenial zaman sekarang pun tidak sedikit yang tahu lirik lagu karya Obbie.
“Saya masih sering dapat undangan untuk tampil di acara, masih suka manggung juga dan saya sekarang masih membuat lagu,” kata Obbie di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, belum lama ini.
Berbicara musik, menurut Obbie, semua orang mempunyai hak untuk berkarya. Tak perlu melihat genre apa yang dimainkan, selama menikmati dan menghargai karya dalam hal ini musik, maka perlu diberi apresiasi.
“Positif itu, semua boleh berkarya. Mau punya warna atau genre apapun bebas, asalkan jangan terbawa arus ramainya saja,” pungkas Obbie.
Baca Juga:Desa Minta Burnong Tak Dikelola BUMD, Masyarakat Setempat Merasa TerabaikanPPKM Masih Diperlukan, Menko Airlangga: Pemerintah Siapkan Vaksin Dosis ke-3
Dia berujar, pada era digital saat ini, untuk menampilkan karya termasuk dalam bidang musik menjadi suatu kemudahan, sebab tak seperti zaman Obbie pada tahun 80-an, tidak semua orang bisa mempublikasikan hasil karyanya.