KOTA – Polisi masih mendalami kasus dugaan penyekapan yang dialami korban bocah R (5) yang terjadi di Komplek Angkrek Regency, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara.
Terungkapnya kasus itu, memunculkan fakta-fakta di lapangan terkait pemilik rumah, seorang perempuan berinisial S yang mengaku sebagai tante dari bocah malang itu.
Ketua RT setempat, Toni S Liman mengatakan, pemilik rumah S sudah cukup lama tinggal di Komplek Angkrek Regency. Toni mengaku, dua tahun terakhir S berniat menjual rumah tersebut.
Baca Juga:Jatimulya Realisasikan Semua Program Pemerintah Tahun 2021Mekarjaya Prioritaskan Tiga Destinasi Wisata
“Pemilik rumah dulu pamit ke saya, pemilik rumah hanya menitipkan kalau ada yang mau beli, disuruh nelepon ke nomor yang tertera di gerbang pagar,” ungkap Toni kepada wartawan.
S diketahui saat ini tinggal di Kecamatan Buahua. Namun, S sering terlihat di rumah tersebut di waktu pagi atau sore hari. “Biasanya terlihat pagi atau sore hari,” kata Toni.
Berdasarkan informasi yang disampaikan S kepada ketua RT, S telah menjanda dan bercerai dari suaminya yang diketahui tinggal di Lampung. S juga memiliki usaha di wilayah Sumedang.
“Saya juga baru tahu (usaha rental) beberapa tahun terakhir,” tambah Toni.
Ketua RT sendiri tak mengetahui ada seorang anak yang tinggal dirumah milik S. Toni baru mengetahui ada anak di rumah tersebut setelah kasus dugaan penyekapan terungkap.
“Saya sendiri baru tahu kalau ada anak di rumah itu, saat kejadian saya sedang di perjalanan. Awalnya saya dapat kabar ada kebakaran, setelah warga berhasil masuk ke dalam rumah, ternyata ada suara rintihan anak kecil yang berada di lantai 2. Setelah diihat ada anak dengan posisi terlentang dengan tangan dan kaki terikat,” jelas Toni.
Warga lainnya, Deni Tanrus mengatakan, bocah R sempat mengaku kerap mendapat siksaan dari tersangka.
Baca Juga:Polisi Tetapkan Tante S sebagai Tersangka Dugaan Penyekapan Bocah Lima TahunPolres Sumedang Belum Menetapkan Tersangka pada Kasus Dugaan Penyekapan Bocah R
“Anak itu sempat bercerita, ‘ibu (tersangka, red) pergi pakai brio, brio kuning, saya dirantai’ terus sambil menunjukkan kepalanya ‘sering dipukulin’ makanya warga juga kaget,” ungkap Deni Tanrus yang turut menolong bocah itu kepada wartawan, Kamis (6/1).
Deni juga baru mengetahui ada anak kecil yang tinggal di rumah tersebut. Warga Perumahan Angkrek Regency tidak mengetahui tentang status anak itu, apakah anak kandungnya, saudaranya atau anak siapa.