SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan rencana besar perubahan transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri.
Rencana besar itu dia beberkan di hadapan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang juga disaksikan Grup Media Di’sway Nasional Network (DNN) secara virtual, Senin 10 Januari 2022.
“Tujuan utama transformasi ekonomi ini adalah ingin meningkatkan perekonomian dengan target meningkatkan pendapatan Perkapita menjadi 9.980 pada 2030 nanti,” ujar Menko Maves.
Baca Juga:Biodata dan Profil Dinan Fajrina, Istri Doni SalmananKerap Adakan Giveaway, Ini Biodata Doni Salmanan
Untuk merealisasikannya, ada beberapa poin penting yang menjadi pokok pengembangan hilirisasi industri.
“Yaitu, membangun basis Industri bernilai tambah tinggi untuk mendukung digital ekonomi,” ujarnya.
Selain itu, melalui tren Green Economy Industri Menko Marves juga akan mengembangkan Industri semi konduktor/chip dan ekosistemnya, Baterai EV, serta Sofware Enginering.
“Untuk komitmen global, kami akan mengalokasikan sumber energi rendah emisi (Green) untuk industri-industri bernilai tambah tinggi,” terangnya.
Untuk mendukung pengembangan hilirisasi industri Menko Marves membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan membentuk talent pool yang berkualitas melalui program penjaringan lulusan S1 jurusan tehnik dan sains.
“Para tenaga tehnik ini nantinya akan diarahkan bekerja pada perusahaan-perusahaan kelas dunia di bidang teknologi,’’ ujar Luhut.
Disebutkan, pemulihan ekonomi akan terus dipacu peningkatannya. Dengan begitu, para Investor akan memberikan trust untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Baca Juga:Cara Menang Giveaway Doni Salmanan “Sultan Soreang”Villarreal vs Atletico Madrid Diwarnai Kartu Merah, Ini Akibatnya
“Langkah besar lainnya adalah, membangung kawasan industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi. Seperti pengembangan Baterai Lithium dengan menggunakan raw mineral,” terang Menko Luhut.
Dia meyakini, jika Indonesia kaya akan nikel dan kobalt sebagai dua bahan utama membuat baterai EV.
Pengembangan Industri di Kawasan Hijau Kaltara
Langkah pemerintah untuk bersaing secara global adalah dengan mengembangkan Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara (Kaltara).
‘’Pembangunan kawasan ini dapat terlaksana berkat kerjasama besar antara Indonesia dengan Cina serta United Emirat Arab (UEA),’’ucapnya.
Kata Luhut, pemeritah telah membuat dua kriteria industri yang akan dikembangkan di wilayah industri hijau ini. Pertama, dapat meningkatkan nilai tambah dari kekayaan bahan mentah.
Kedua, industri yang dibangun dapat menempatkan Indonesia pada posisi kunci dalam pemanfaatan teknologi kedepannya.