SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Arteria Dahlan didesak minta maaf kepada masyarakat sunda, atas pernyataannya di Rapat Komisi III DPR RI.
Namun hingga sore ini, Arteria Dahlan belum sama sekali minta maaf kepada publik. Dia bahkan meminta agar persoalan ini dibawa ke Mahkamah Kehormatan DPR RI (MKD).
Desakan untuk Arteria Dahlan minta maaf tidak hanya disampaikan masyarakat juga pegiat kebudayaan Sunda.
Baca Juga:Kajati Jabar yang Tuntut Mati Herry Wirawan, Asep N Mulyana, Diminta Dicopot Arteria DahlanInilah Kajati Yang Diminta Dicopot Oleh Arteria Dahlan Karena Rapat Menggunakan Bahasa Sunda
Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sejak kemarin sudah menyarankan agar Arteria segera meminta maaf.
Hal serupa juga disampaikan Paguyuban Pasundan. Perbuataan tersebut dinilai melukai masyarakat Sunda.
“Kami ingin agar Pak Arteria Dahlan segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda untuk menghindari polemik lebih besar,” kata Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof Didi Turmudzi.
Menurut dia, pernyataan tersebut tidak seharusnya keluar dari seorang politisi. Yang seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan menghormati keberagaman yang ada.
Menyinggung Ras dan Golongan
Pernyataan Arteria ini sungguh sensitif. Sebagai anggota dewan, kata Didi, seharusnya Arteria paham akan sejarah dan bhineka tunggal ika.
Sementara itu, Presiden Kongres Pemuda Indonesia, Pitra Romadoni Nasution menilai pernyataan Arteria sudah menyinggung ras dan antar golongan.
Karenanya, pernyataan tersebut telah memasuki ranah pidana dan layak dipolisikan.
“Kalau unsurnya menyinggung ras dan antar golongan, dengan dasar kebencian bisa jadi (pidana),” kata Pitra, kepada wartawan.
Baca Juga:Wijin dan Nikita Mirzani Pacaran? Kepergok Berduaan!Sosok Asli dalam Video Syur 61 Detik Mirip Nagita Akhirnya Diketahui, Miss Kay!
Pihaknya mempersilakan orang Sunda yang tidak terima dengan pernyataan tersebut agar melaporkan kepada polisi.
Politisi PDIP Arteria Dahlan meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengganti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang bicara bahasa Sunda saat rapat.
“Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati Pak dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu,” pinta Arteria. (*)