SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Pelaku seni tradisional di Kecamatan Wado butuh sarana untuk fasilitas pengembangan dan pelestarian kesenian.
Untuk melestarikan kesenian tradisional harus ada upaya edukasi kepada kaum milenial. Sebab, tidak semua generasi sekarang mengenali jenis-jenis kesenian termasuk alat-alat kesenian tradisonal yang digunakan.
Salah satu tokoh dan pelaku kesenian tradisonal sekaligus Ketua Paguyuban Seniman Kecamatan Wado Dede Suhendar menyebutkan, pihaknya berharap ada upaya pihak terkait untuk memfasilitasi para pelaku seni dengan sarana prasarana yang memadai. Mulai dari sanggar sampai peralatan seni yang bisa dikenalkan kepada kaum milenial.
Baca Juga:Padasuka Optimalkan Sarana Pelayanan MasyarakatIngin Menikah? Ini Batas Usia Menikah yang Diatur Undang-undang
“Saya berharap, ada sanggar pusat kesenian di Kecamatan Wado. Jadi semua jenis kesenian tradisional yang ada di Kecamatan Wado ini bisa ditampilkan di sanggar tersebut,” katanya, belum lama ini.
Dia menerangkan, pada saat ada sarana yang menunjang pelaku seni yang saat ini aktif, jadi lebih mudah untuk mengasah bakatnya. Bahkan bisa menularkan bakatnya kepada teman atau orang-orang yang punya hobi dibidang kesenian.
“Kalau tempat kesenian atau pusat kesenian sudah ada, semua pelaku seni bisa mengasah kemampuannya dengan maksimal,” katanya.
Selain itu, Dede juga punya cita-cita membuat museum alat-alat kesenian buhun yang mungkin saat ini mulai terkikis oleh waktu dan tidak banyak orang yang mengenali alat kesenian buhun tersebut.
“Jadi selain ada sanggar untuk tempat pentas, ada juga museum alat kesenian yang nantinya dikenalkan kepada generasi muda,” kata dia.
Tak hanya itu, adanya fasilitas tempat berkumpulnya pelaku seni akan mempermudah komunikasi antar pelaku seni yang satu dan yang lainnya. Dengan begitu, setiap pelaku seni bisa bertukar pikiran untuk mengembangkan kesenian tradisonal.
“Kalau ada tempat untuk berkumpulnya para seniman, saya yakin semua akan terkomunikasikan dengan baik,” ucapnya. (eri)