sumedang.jabarekspres.com – Setelah harga minyak goreng yang langka dan mahal, kali ini kacang kedelai pun masuk ke dalam jejeran bahan pokok yang mengalami kenaikan harga.
Para pedagang yang produksi tahu dan tempe pun mengeluhkan hal ini. Bahkan para perajin olahan kacang langka tersebut sudah melakukan aksi mogok kerja bersama, pada Minggu kemarin, sampai Rabu yang akan datang.
Dikutip dari detikFinance, penyebab dari langka dan mahalnya harga kacang bahan baku tahu dan kecap itu dikarenakan produksi yang menurun di Argentina dan Brazil.
Baca Juga:Irish Bella dan Ammar Zoni Umumkan Kehamilan KeduaPemerintah Pusat Gelontorkan 30 Juta Liter Minyak Goreng ke Pemprov Jabar, Ridwan Kamil: Kita Atur Pembagiannya
Terlepas dari itu, alasan lain dari langkanya kacang tersebut adalah, China yang butuh pasokan kedelai yang banyak untuk pakan babi, hingga China beralih memasok dari Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Indonesia sebagai negara yang menggunakan kedelai untuk dijadikan bahan produksi, biasanya dipasok dari AS.
“China beralih ke Amerika diborong. Kedelai kita itu untuk tahu tempe biasanya dari Amerika. Karena diborong, jadi harganya melonjak,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Kemendag) Oke Nurwan pada detikFinance Minggu (20/02). (detikFinance/dhl-sumeks)