sumedangekspres, BOYOLALI – Petani wortel di lereng Gunung Merbabu dan Merapi, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sangat kecewa dengan harga jual hasil panennya yang menurun drastis.
Mereka merasa kesal karena harga wortel di tingkat petani sangat anjlok dari Rp 5.000/kg menjadi Rp 1.000/kg. Untuk melampiaskan kekecewaan dan kekesalannya, puluhan petani dengan enam unit kendaraan pick-up membawa hasil panen sebanyak 5 ton untuk dijual dengan harga seikhlasnya.
Salah satu petani sayuran asal Gunung Merbabu, Widodo (40) mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menyikapi rendahnya harga wortel di tingkat petani. Dia menyebut adanya wortel dari luar daerah yang masuk ke wilayah Jawa pada akhir-akhir ini yang membuat petani wortel seperti dirinya merugi. Ada 30 lainnya berasal dari Kecamatan Selo yang datang dengan enam mobil bak terbuka, terdiri satu mobil berisi pengeras suara dan lima lainnya berisi wortel.
Baca Juga:Nahas! Pasangan Suami Istri ini Tewas Usai Tersambar Petir saat Berkendara ketika HujanMenag Yaqut Berkunjung ke Tokoh Agama Riau
Dengan pengeras suara, mereka meneriakkan menjual gratis wortel hasil panen mereka. Para petani tidak melakukan demo, tetapi mereka jualan wortel hasil panen di kawasan lereng Gunung Merbabu dan Merapi di Kecamatan Selo.
“Kami dengan membawa 5 ton wortel untuk dijual di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan Boyolali agar kami langsung akan ditanggapi dan akan dicarikan solusinya,” katanya.
Para petani dari lereng Gunung Merbabu dan Merepai tersebut juga membawa berbagai spanduk yang terbentang dengan tulisan antara lain,
“Ketimbang Didol Murah, Luwih Becik Digawe Sodakoh” (Dari pada dijual murah, lebih baik untuk sedekah), “Petani Wortel Selo Memanggil”, dan “Save Petani Selo”.
Dia mengatakan harga wortel hanya bisa dijual Rp 1.000 hingga Rp 1.500/kg. Padahal, harga normal berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 5.000/kg. Meskipun, wortel dijual hanya dengan harga rendah, petani tetap kesulitan menjual hasil panen yang menjadi mata pencarian setiap hari itu.
Para petani setelah puas menyampaikan keluh kesahnya di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan, kemudian aksi dilanjutkan menuju ke Simpang Siaga Kota Boyolali. Sejumlah pengguna jalan sempat berhenti untuk membeli wortel dengan harga seikhlasnya. Aksi tersebut yang mendapat penjagaan ketat dari aparat Polres dan TNI Boyolali kemudian membubarkan diri dengan tertib. (antara/jpnn/sumeks)