sumedang, PAMULIHAN – Ubi Cilembu tak hanya disukai warga Sumedang, namun cita rasanya juga disenangi hingga Negeri Sakura.
Tanah penghasil ubi dengan cita rasa yang banyak dianggap lebih manis dari ubi lain itu berlokasi di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Rasa manis dan kualitas ubi Cilembu dianggap berbeda dengan jenis ubi-ubi yang ada di berbagai daerah.
Baca Juga:Sumedang Lirik Potensi Wisata SungaiCibeureum Kulon Diskusikan Potensi Desa dengan Prof Dr Ir Agus Pakpahan
Seorang petani ubi Cilembu, Rukmana mengaku, banyak orang luar daerah yang sengaja mencari ubi untuk konsumsi pribadi.
“Banyak pemesan dari luar pulau. Yang pesan dari negara lain juga ada, salah satunya Jepang,” kata Rukmana, Kamis (24/3).
Dia menyampaikan, awal karir sebagai petani ubi ketika dirinya menjabat sebagai perangkat desa.
“Banyak mahasiswa penasaran sama ubi Cilembu, saya selalu mengantar mereka ke petani untuk bertanya lebih lengkap,” ujarnya.
Dari situ, kata dia, dirinya penasaran dan coba buat beli hasil panen dulu sebelum coba menanam sendiri.
Pada tahun 2004 setelah tertarik dengan penjualan ubi Cilembu, Rukmana pun membulatkan tekad menanam hingga menjual ubi miliknya sendiri.
“Awalnya jual di pinggiran jalan dan di rumah. Dari situ pembeli ada yang menawarkan untuk dijual lagi sama dia ke luar pulau. Alhamdulillah dari situ penjualan semakin tinggi, satu kali pengiriman untuk luar pulau hitungannya buka dikilo tapi per mobil truk penuh,” kata Rukmana.
Baca Juga:Ratusan Siswa Ikuti US SMAN CimanggungDesa Padasuka Gelar Program Sekoper Cinta
Dia memaparkan, untuk penjualan ke luar negeri, biasanya satu bulan mencapai 40 ton ubi Cilembu.
“Kita gak semua ubi dari hasil panen, untuk mencukupi pesanan jadi bekerjasama dengan menarik hasil ubi dari daerah lain yang tanahnya mirip. Jadi hasil ubinya gak jauh berbeda,” ucapnya.
Rukmana mengatakan, konsumen luar negeri hanya menerima kualitas ubi yang berukuran sedang dan berbentuk lonjong alias tidak bengkok.
“Kalau terlalu besar mereka gak mau, terlalu kecil juga gak mau. Makanya, untuk pengiriman ke luar negeri harus dipilah ekstra,” tuturnya.
Rukmana menyampaikan, untuk kendala pengiriman luar negeri ada pada kondisi cuaca dan lamanya perjalanan.