sumedang, KOTA – Wisata mobil listrik di Alun-Alun Sumedang kini sepi penumpang. Hal itu membuat para pemilik mobil listrik mengeluh akibat menurun penghasilan dalam setiap harinya.
Seperti diungkapkan seorang pemilik usaha mobil listrik di Alun-alun Sumedang Dadan kepada Sumeks, Kamis (24/3).
“Setiap harinya kalau sekarang penghasilan saya turun dan tidak menentu. Terkadang sehari saya dapat dua puluh ribu rupiah,” ujar Dadan.
Baca Juga:Jelang Ramadan, Produksi Gula Aren MenurunBasarnas Siagakan Personil Hadapi Cuaca Buruk
Dadan menuturkan, menurunnya penghasilan disebabkan karena kurangnya orang-orang yang berkunjung setiap harinya di Alun-alun Sumedang
“Jadi ini disebabkan karena tiap harinya kurang pengunjung ke Alun-alun Sumedang,” ucap Dadan.
Kini, kata Dadan, dirinya hanya mengandalkan penghasilan pada hari Sabtu dan Minggu saja. Karena di hari tersebut penumpang mobil listrik kedatangan pengunjung untuk menggunakan jasa tumpang mobil listrik.
“Andalannya ya di hari Sabtu dan Minggu saja. Soalnya hari sabtu minggu suka ada yang naik a,” tukasnya.
Selain itu, Dadan mengatakan untuk jasa tumpang mobil listrik ini dibandrol seharga Rp.2.000,- perorang yang berjarak kurang lebih 10 meter dengan sekali putaran.
“Harga sekali naiknya cuma Rp 2.000 perorang a, sekali puteran,” tambahnya.
Dengan kurangnya penumpang tersebut, Dadan berharap akan adanya tempat yang diberikan oleh pemerintah untuk wisata mobil listrik yang menarik. Sehingga, dapat menimbulkan ketertarikan kepada pengunjung.
“Saya juga berharap akan adanya tempat khusus untuk Wisata Mobil Listrik dari pemerintah yang membuat orang tertarik naik wisata ini. Tidak seperti sekarang di pinggir jalan,” pungkasnya. (wly/job)