sumedangekspres – Ramadhan 1443 H yang sedang dijalani oleh umat Islam di seluruh dunia menjadi saat yang tepat untuk memurnikan jiwa. Ada beberapa hadits Nabi tentang Ramadhan dan berkahnya yang bisa membuat kita semakin bersemangat menikmati bukan suci Ramadhan yang luar biasa ini.
Ada setidaknya 7 hadits Rasulullah SAW yang berkaitan dengan Ramadhan mengenai indahnya ramadhan yang diberkati, kelebihannya, penghargaan, dan ganjaran ibadah khusus di bulan ini.
Dilansir dari Republika.co.id berikut ini 7 hadits Rasulullah SAW tentang bulan suci Ramadhan :
Baca Juga:Berikan Pemahaman Kepada Anak Tentang Bahagia dan Nikmat PuasaPuting Beliung di Situraja, 10 Rumah Alami Kerusakan
- Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Hurairah Ra meriwayatkan bahwa Rasullulah SAW berkata:
“Ketika ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dirantai (HR Al Bukhari dan Muslim).
- Abu Ayub meriwayatkan jika Rasulullah SAW berkata:
“Barang siapa yabg berpuasa di ramadhan dan kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di Syawal, maka seolah-olah dia berpuasa selamanya.” (HR Muslim).
- Abu Hurairah meriwayatkan apabila Rasulullah SAW berkata:
“Barang siapa menjalankan puasa di bulan Ramadhan karena iman yang tulus dan berharap untuk memperoleh pahala Allah maka semua dosa masa lalunya diampuni.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
- Abu Hurairah meriwayatkan jika Rasulullah SAW berkata:
“Barang siapa yang berdiri (dalam shalat malam sunnah) di Lailatuk Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Al Bukhari).
- Abu Sa’id Al-Khudri Ra meriwayatkan Rasulullah SAW berkata:
“Barang siapa berpuasa satu hari karena Allah, Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh (perjalanan) 70 tahun.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
- A’isyah meriwayatkan:
“Rasulullah SAW lebih banyak berjuang dalam ibadah di bulan ramadhan daripada di waktu lain dalam setahun dan dI akan mengabdikan dirinya lebih sungguh-sungguh ibadah kepada Allah SWT di 10 malam terakhit ramadhan dibandingkan yang beliau lakukan di awal ramadhan.” (HR Muslim).
- Abu Hurairah meriwayatkan:
“Nabi Muhammad SAW biasa melakukan i’tikaf setiap Ramadhan selama 10 hari. Di tahun wafatnya, beliau beriktikaf selama 20 hati.” (HR Al-Bukhari). (cr1)