sumedangekspres – Bulan ramadhan merupakan bulan yang suci. Bulan dimana umat Muslim berbondong-bondong menyambut dengan suka cita serta berlomba untuk mendapat berkah dan pahala yang berlipat dari Allah SWT.
Namun di sisi lain bulan ramadhan tak berarti absennya peluang mengerjakan keburukan. Dalam hal ini, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, Yakni,
“Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga akan dibukakan, dan pintu-pintu neraka akan ditutup, serta setan-setan akan dibelenggu,”
Hadis tersebut diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.
Baca Juga:Puskesmas Sukagalih Kejar Target Vaksin Booster SBMPTN 2022 Akan Segera Dilaksanakan, Yu Simak Tips Agar Lolos SBMPTN
Lalu ada pertanyaan tentang mengapa kejahatan dan kemaksiatan masih tampak, sekalipun setan-setan dibelenggu? Dilansir dari republika.co.id, para ulama memberikan beberapa tafsir atas kata-kata Rasulullah SAW itu.
Kata belenggu yang dimaksud tersebut tidaklah secara harfiah berarti ‘rantai.’ Maknanya, lebih kepada setan-setan yang tak lagi leluasa dalam menggoda manusia selama bulan suci Ramadhan. Dimana, pada umumnya orang-orang yang beriman sedang sibuk berpuasa seharian di bulan tersebut. Juga di malam harinya, dihiasi dengan berzikir, shalat sunnah, hingga membaca Alquran. Kemudian, saat sahur dan kembali berpuasa keesokan harinya. Rutinitas tersebutlah yang membatasi ruang gerak setan bila dibandingkan dengan hari-hari biasa di luar bulan Ramadhan.
Sementara itu, terdapat pula ulama lainnya yang berbeda memaknai belenggu dalam hadis di atas. Intinya, setan yang dibelenggu tersebut ialah hanya setan yang membangkang dan begitu mahir dalam menggoda serta menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan. Adapun setan-setan yang masih dalam tahap wajar cenderung lolos.
Penjelasan ini bersesuaian dengan hadis lainnya, yang diriwayatkan Ibnu Huzaimah, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim. Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
“Pada malam pertama bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu. Yaitu setan-setan yang membangkang.”
Lalu timbul lagi pertanyaan mengapa masih ada kemaksiatan di bulan suci ini ?
Dalam menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa jawaban terkait mengapa masih ada kemaksiatan di bulan suci Ramadhan, sekalipun setan-setan dibelenggu.
Baca Juga:Bagaimana Hukum Tidak Sahur? Apakah Puasanya Sah?Soekarno-Hatta Sahur Sederhana Dengan Ikan Sarden Sebelum Bacakan Teks Proklamasi
Pertama, dibelenggunya setan hanya terasa bagi mereka orang-orang beriman yang melakukan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan kepada Allah SWT.