sumedangekspres – Hilal yaitu bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam . Biasanya hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah memasili bulan baru atau belum.
Sesuai dengan sunah ada doa untuk melihat hilal yang dapat dibaca ketika seseorang menyaksikan hilal yang menandakan bahwa sudah masuk bulan Ramadhan.
Seperti diriwayatkan dari Al Hajjaj bin Arthah, dari Manshur, dari Rib’i. Rasulullah saw. bersabda:
Baca Juga:Doa Dan Tata Cara I’tikafPerbanyak Membaca Al-Qur’an Dibulan Ramadhan Dan Berikut Ini Do’anya
“Jika kalian melihat hilal, berpuasalah (mulai berpuasa Ramadhan) dan jika kalian melihatnya, berbukalah (mengakhiri puasa Ramadhan karena 1 Syawal. Jika hilal tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah hitungan bulan Sya’ban menjadi 30 hari, kecuali jika kalian melihat hilal sebelum itu, kemudian berpuasalah di bulan Ramadlan 30 hari kecuali jika kalian melihat hilal sebelum itu.” (H.R. Nasai). Dilansir dari tirto.co.id
Ketika ada seseorang yang melihat hilal, ia bisa membaca doa sebagaimana yang diriwayatkan dari jalur Thalhah bin ‘Ubaidullah, bahwa Nabi saw. jika melihat bulan sabit hendaknya ucapkanlah kalimat berikut :
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
“ALLAAHUMMA AHLILHU ‘ALAINAA BILYUMNI WAL IMAANI WAS SALAAMATI WAL ISLAAM, RABBII WA RABBUKALLAAH,”
artinya : “Ya Allah, terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam! Tuhanku dan Tuhanmu,”
Dalam konteks bulan Ramadhan, hilal menandai bergantinya Sya’ban menuju Ramadhan. Karena itu selama 1 bulan ke depan, umat Islam akan menjalani ibadah puasa.
umat muslim akan berlomba-lomba dalam kebaikan, mengingat ganjaran amal ibadah pada bulan Ramadhan dilipat-gandakan oleh Allah.
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menegakkan Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakan”. (H.R. Bukhari). (Cr2)