sumedang, DARMARAJA – Kondisi air waduk Jatigede yang terus naik, warga di wilayah penyangga tidak bisa memanfaatkan lahan yang sudah dibebaskan.
Biasanya, warga bisa memanfaatkan lahan garapan yang tidak tergenang untuk menyambung hidupnya. Namun, pada saat air waduk naik terus sampai di atas 257 mdpl warga tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kenaikan air pada tahun ini terbilang lambat, jadi kami sudah ancang-ancang mau mengolah lahan sawah yang tidak tergenang. Tapi pas memasuki bulan April, kenaikan air waduk cukup tinggi,” kata salah satu warga Tarunajaya, Ajay kepada Sumeks, Kamis (21/4).
Baca Juga:Amblas, Mobilitas Bandung – Cirebon Terganggu Maknai Bulan Ramadan, Garudafood Sehati Berbagi
Dikatakan, padahal memanfaatkan lahan yang tidak terendam air waduk cukup menopang kebutuhan hidup bagi warga yang ada di wilayah penyangga, khususnya warga asal wilayah genangan.
“Kalau air tidak naik sampai diatas 257 mdpl, biasanya banyak lahan yang bisa kita manfaatkan,” terangnya.
Dalam hal ini, masih banyak warga yang mengandalkan lahan garapan yang sudah dibebaskan pemerintah. Bahkan, ada beberapa yang hanya mengandalkan garapan lahan tersebut.
“Banyak sekali warga yang masih mengandalkan lahan tersebut,” katanya.
Selain itu, kenaikan air minggu-minggu ini lebih cepat lagi, bahkan ada tanaman padi yang ditanam di tanah pemerintah itu sudah dibebaskan.
“Punya saya juga tergenang padahal sudah umur satu bulan lebih, tinggal nunggu satu bulan lagi juga panen. Tapi apalah daya namanya juga lahan pemerintah,” katanya. (eri)