sumedang, KOTA – Kehilangan Aira Dwi Ramayuda, bocah 13 tahun yang tewas hanyut di sungai Cihonje akibat banjir bandang di area wisata Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan masih menyisakan luka mendalam bagi kerabat dan keluarganya.
Aira sempat hilang di aliran Sungai Cihonje pada Rabu (4/5), dan berhasil ditemukan dengan kondisi tak bernyawa di aliran sungai Cimanuk Blok Karanganyar, Desa Tegalgirang, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Sabtu (7/5) sore sekitar pukul 16.00.
Keluarga korban Gilang Akbar Maulana, menceritakan kisah tragis yang merenggut nyawa saudaranya tersebut.
Baca Juga:Polres Sumedang Tutup Sementara Kawasan Wisata CitengahPCM Cimanggung Gelar Silaturahmi Ba’da Idul Fitri, Hadirkan Ketua PP Muhammadiyah
“Kami sekeluarga datang sekitar jam empat di villa. Anak anak langsung berenang di kolam yang ada di area vila tersebut. Setelah 15 menit berenang, Aira bersama kakaknya turun ke parkiran karena ada barang yang tertinggal. Namun sebelum sampai kendaraan musibah tersebut terjadi,” jelas Gilang, Minggu (8/5).
Saat kejadian, hanya ada Aira dan kakaknya yang berada di lokasi. Sebelum hanyut, sang kakak sempat memegang tangan Aira. Namun, usaha tersebut tak bisa menyelamatkan nyawa Aira.
“Anak kami terpeleset masuk kedalam parit. Saat kejadian, hanya kakaknya yang ada di lokasi. Kakaknya sempat memegangi tangan Aira, tapi karena derasnya arus, kakaknya tidak bisa menahan. Kakaknya menyaksikan sendiri Aira hanyut,” cerita Gilang.
Sebelum kejadian yang memilukan itu terjadi, Aira memiliki satu keinginan yang diucapkan kepada sanak dan keluarganya.
“Saat diperjalanan menuju Villa di area Tomo, Aira bilang dirinya ingin ‘Viral’. Dan, sekarang sudah terjawab semua media masional mencari keberadaan Aira,” kata Gilang.
Jasad Aira langsung dimakamkan di Desa Karang Asem Kabupaten Indramayu. (kga)