Iwan: Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Iwan: Waspadai Bencana Hidrometeorologi
dr Iwan Nugraha, Sekretaris Komisi 3 DPRD Sumedang (ist)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Sekretaris Komisi 3 DPRD Sumedang Iwan Nugraha menanggapi terjadinya bencana banjir bandang yang menelan korban jiwa di Desa Citengah beberapa waktu lalu.

Dia mengingatkan, sedari awal tahun BMKG sudah merilis prakiraan terkait cuaca. Terutama, untuk daerah Jawa bagian barat, termasuk kabupaten Sumedang.

“Diantaranya agar mewaspadai bencana hidrometeorologi. Karena, sudah diperkirakan kita akan mendapat curah hujan diatas 2500 mm. Ini artinya, curah hujan kita intensitasnya akan cukup tinggi pada tahun 2022 ini dibandingkan tahun-tahun biasanya,” kata Iwan kepada Sumeks, Selasa (10/5).

Baca Juga:Satpol PP Tanjungsari Berkomitmen Ingatkan ProkesKodim – Yayasan Baitul Maal PLN Bantu Tuna Netra

Berbekal ini, lanjut dia, seharusnya menjadi bahan kesiapsiagaan bagi BPBD melakukan berbagai antisipasi terkait bencana hidrometeorologi ini.

“Di kita biasanya ada dua hal yaitu banjir dan yang lebih banyak justru adalah longsor dan pergerakan tanah. Musibah di Cimanggung tahun lalu hingga merenggut 40 korban jiwa adalah salah satu contoh tragis,” paparnya

Ditegaskan, berbekal data awal BMKG tadi juga harusnya pemerintah daerah segera maping daerah-daerah mana yang beresiko dengan bencana hidrometeorologi ini. Lakukan kegiatan kesiapsiagaan dan Pencegahan bencana di daerah-daerah tersebut.

“Bentuk titik-titik rawan itu. Misal dengan menjadi desa-desa tangguh bencana. Ini kita rasa masih sangat kurang,” terangnya.

Dia menuturkan, kapasitas BPBD ini harus ditingkatkan, terutama dari struktur organisasi dan anggarannya. Berkenaan  kebencanaan ini, tidak cukup hanya sekedar melihat dari ketercapaian penurunan indeks resiko bencana saja tanpa meningkatkan indeks ketahanan daerahnya.

“Meskipun berdasarkan LKPJ 2021 sudah terjadi penurunan indeks resiko bencana, akan tetapi saya kira secara kapasitas indeks ketahanan daerah kita masih sangat kurang,” tegasnya.

Diterangkan, banjir itu terjadi hanya di beberapa daerah saja, Cimanggung, Jatinangor, Ganeas, Sumsel, Ujungjaya dan lainnya.

Tapi kalo pergerakan tanah justru hampir merata di semua wilayah.

Baca Juga:Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2022 Tetap TinggiRidwan Kamil Dampingi Jokowi Bagikan BLT dan Bantuan Modal Usaha Kepada Pedagang Pasar di Cirebon

“Belum lagi kita harus memperhatikan betul daerah-daerah pemukiman baru atau daerah-daerah wisata baru. Apakah sudah sesuai peruntukannya atau jangan-jangan semuanya liar. Justru ini yang semakin meningkatkan resiko kejadian bencana,” tutupnya. (atp)

0 Komentar