sumedang, DARMARAJA – Pakan ternak terus merangkak naik, hal itu membuat panik petani. Dalam kurun waktu dua bulan saja, harga pakan sudah mengalami 3 kali kenaikan. Belum lama ini. harga pakan untuk ayam petelor Rp 360 ribu per karung. Namun untuk saat ini harga per karung sudah mencapai Rp 380 ribu.
Salah satu petani telor ayam di Desa Karangpakuan Kecamatan Darmaraja, Encep menyebutkan, kenaikan harga pakan untuk sementara ini masih terkendali karena harga telornya menyesuaikan.
“Sementara ini kami masih bisa lanjut berternak, karena harga telurnya sedang mahal. Tetapi kalau misalkan harga telur dipasaran kembali turun, itu artinya akan ada ketidaksesuaian antara penjualan telor dan pembelian pakan. Dampaknya bisa mengurangi atau mungkin menghilangkan omset petani,” kata dia, Minggu (29/5).
Baca Juga:Donat Keliling Ramai Diminati PelangganPengembangan Wisata Sumedang Alami Kemajuan
Encep menyebutkan, mungkin tingginya harga telur itu dampak dari harga pakan yang tinggi. Namun, pihaknya menghawatirkan pada saat permintaan telur menurun maka konsekuensinya pasti harga jual telur juga akan ikut turun.
“Kami selaku petani menghawatirkan adanya ketidaksesuaian antar harga pakan dengan harga jual hasil ternak. Hal itu bisa mengakibatkan satu per satu petani ternak gulung tikar,” katanya.
Sementara itu, dampak dari kenaikan harga pakan sudah dirasakan oleh para petani ikan. Sebab, harga pakan yang saat ini terus megalami kenaikan dari semula Rp 900 ribu per kuintal, setelah adanya kenaikan beberapa kali, saat ini harga pakan nyaris tembus 1 juta per kuintal.
Salah satu petani ikan, Dede menyebutkan, harga pakan yang terus menerus naik, cukup membuat petani ikan panik. Pasalnya, harga ikan saat ini justru semakin merosot.
“Sekarang kita menjual ikan ke tengkulak dengan harga 20 sampai 21 rb per kilogramnya, sementara harga pakan semkin naik, ini sudah jelas tidak sesuai” kata dia. (eri)