sumedang, DARMARAJA – Masyarakat yang membuat produk-produk dengan nilai jual dan mampu memutarkan roda perekonomian di kalangan masyarakat menengah ke bawah menjadi ciri kreatifitas warga. Namun, hal itu terpatahkan oleh adanya kendala yang kerap melemahkan mental para pelaku UMKM.
Kepala Desa Sukamenak Kecamatan Darmaraja, Wawat Suwati menyebutkan, adanya kratifitas masyarakat yang seharusnya bisa menjadi salah satu peluang untuk mengentaskan kemiskinan, ternyata tidak bisa terwujud tanpa adanya dukungan permodalan, ketersediaan bahan baku dan pemasaran yang luas.
“Di Desa Sukamenak ini, sudah banyak pelaku UMKM yang cukup kratif, menciptakan satu produk yang punya nilai jual. Tetapi perjalanan usaha mereka harus terpatahkan ketika terkendala modal, bahan baku dan pemasaran,” kata Wawat kepada Sumeks, Selasa (14/6).
Baca Juga:Kesepakatan Harga Hanya Sepihak, Rumah Warga Dibongkar PaksaBPBD Sumedang: Waspadai Musim Pancaroba!
Wawat menerangkan, salah satu contoh produk masyarakat yang saat ini padam, yaitu kripik pisang. Awalnya salah satu warga di desanya membuat kripik pisang itu sebagai olahan makanan ringan yang kemudian dijajakan untuk menjadi nilai uang. Hal itu berjalan cukup baik, meski pemasarannya hanya kapasitas lokal saja,
Namun, sangat disayangkan pada saat hal itu tengah mulai berkembang, tiba-tiba harus ngedrop karena terkendala bahan baku dan permodalan.
“Salah satunya perajin keripik pisang. Saat ini sudah tidak lagi beroperasi karena awalnya terkendala bahan baku. Saat ini ditambah lagi kendala modal,” kata dia.
Dia menyebutkan, sekarang pihaknya akan mencoba mengefektipkan kehadiran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), yang nantinya akan kerjasama dengan para pelaku UMKM. Kemudian, membantu mulai dari permodalan, penyediaan bahan baku sampai pemasarannya.
“Nanti saya akan coba mengefektifkan Bumdes, diharapkan bisa membantu UMKM yang ada,” katanya. (eri)