Menko Perekonomian menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 12,8 juta orang tercatat mengikuti program Kartu Prakerja dan 95 persennya telah menerima insentif.
Demografi peserta Kartu Prakerja yakni, sebanyak 56 persen tinggal di desa, 49 persen perempuan dan sekitar tiga persen adalah penyandang disabilitas.
Selain itu, sebanyak 30 persen peserta yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha, lalu 90 persen mengaku Kartu Prakerja membantu meningkatkan kompetensi, produktivitas dan meningkatkan daya saing.
Baca Juga:Menko Airlangga Paparkan Keberhasilan Program Kartu Prakerja dalam Plenary Session CONFINTEA VIIMenko Airlangga Minta Penjabat Kepala Daerah Fokus Penanganan Pandemi dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Kemudian sebanyak 66 persen menggunakan sertifikasi pra kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Lalu, 92 persen peserta menggunakan dana bantuan sebesar Rp 600 ribu untuk membeli pangan dan 70 persen untuk modal usaha.
Airlangga mengatakan, sebanyak 27 persen dari penerima belum pernah punya rekening.
“Tetapi 27 persen Itu memilih menggunakan e-wallet sehingga ini menjadi program inklusi keuangan,” ujarnya. (red)