“[The Suns] tidak tertarik pada Mahmoud dan itu bukan karena keterampilan bola basketnya,” kata Colangelo kepada agen Abdul-Rauf.
Suns bukan satu-satunya tim yang secara terbuka menolak mentah-mentah Abdul-Rauf, bukan karena keterampilannya, tetapi karena pilihan hidupnya memilih Islam.
Elgin Baylor, mantan GM Los Angeles Clippers, dikabarkan pula berkomunikasi dengan Abdul-Rauf. Ia diundang ke Los Angeles untuk pertemuan tentang kemungkinan kontrak.
Baca Juga:Kafilah Sukabumi Andalkan 40 Peserta MTQ ke-37 Tingkat Jawa BaratTingkatkan Daya Saing, BRI Konsisten Perkuat Transformasi Digital
Begitu Abdul-Rauf tiba di markas Clippers untuk pertemuan, seorang asisten tim menghampiri. Ia dibawa ke lapangan basket oleh dikabarkan bahwa Baylor tak akan datang.
Namun dari sebuah jendela ruangan kantor Clippers, Abdul-Rauf melihat Baylor. Belakangan diketahui Clippers tidak tertarik dengannya karena komentarnya di HBO sebelum pertemuan.
Komentar Abdul-Rauf yang dimaksud adalah tentang agama. Kala itu HBO sengaja mewawancara mantan pemain Al-Ittihad itu tentang Islam dan hidayah yang didapatnya.
Meski berpotensi kehilangan jutaan dolar dari kontrak, Abdul-Rauf tak risau. Ia malah semakin yakin dengan Islam dan akan memperjuangkannya sepanjang hayat.
“Untuk apa [saya] ingin dikenang? Bahwa [saya] memiliki crossover yang kejam atau rilis cepat?” kata Abdul-Rauf sambil menegaskan bahwa warisannya di NBA soal Islam akan kekal.
Abdul-Rauf lantas membela klub Kanada, Vancouver Grizzlies pada musim 2000-2001. Ia lantas hijrah ke Rusia, Italia, Yunani, dan Arab saudi. Ia pensiun usai tampil di liga Jepang. (pkl1/adit)
Sumber: cnnindonesia.com