sumedang, CIMANGGUNG – Para orang tua yang akan melakukan pendaftaran penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahap 2 jalur zonasi di Sumedang dan Bandung mendatangi sekolagh. Mereka kesulitan dengan cara pendaftaran melalui sistem online.
Sejumlah orang tua mendatangi salah sekolah yakni SMAN Cimanggung Sumedang dan sekolah lainya di Bandung yakni SMAN Cicalengka. Para orang tua ini meminta panitia membantu anak mereka mendaftar secara online.
Dikonfirmasi Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN Cimanggung, Iip Hermawan SPd MM membenarkan ada calon siswa bersama orang tuanya untuk meminta bantuan kepada pihak sekolah agar bisa membantu anak mereka mendaftar secara online.
Baca Juga:Terbitkan Green Bond Rp.5 Triliun, BRI Tegaskan Sebagai Market Leader ESG Company di IndonesiaCabang Kaligrafi Masuki Tahap Penilaian Final
“Kebanyakan mereka kesulitan untuk menetukan koordinat rumah yang tidak sesuai alamat tidak mencetak bukti pendaftaran. Bahkan, tidak mengerti proses pendaftaran secara online. Padahal, sistem ini telah diberlakukan sejak beberapa tahun lalu,” terangnya.
Sementara itu, Wakasek Bidang Kehumasan SMAN Cicalengka Tedi Gunawan menjelaskan adanya orang tua dan siswa yang datang ke sekolah untuk mendaftar. Padahal sebenarnya pendaftaran siswa baru bisa dilakukan di rumah dan tidak harus datang ke sekolah.
“Sekolah bukan tempat daftar, hanya jika ada calon siswa kesulitan daftar secara online di rumah pihak sekolah bisa membantunya. Daftar bisa dimana saja termasuk di sekolah SMA lain walau tujuannya masuk SMAN Cicalengka,” tuturnya.
Meskipun demikian, jika ada calon siswa datang ke sekolah, pihak sekolah tetap menyediakan operator yang bekerja hingga pukul 14.00 siang. Jika daftar online di rumah bisa sampai pukul 20.00.
Ia mengatakan pihak sekolah sangat memahami jika terjadi kepanikan dari calon siswa SMAN maupun siswa karena saat daftar terjadi gangguan pada internet.
Jika terkendala secara teknik, pihak sekolah bisa membantunya. Namun, pengerjaanya tetap dilakukan oleh siswa dan disaksikan oleh orang tua calon murid.
Itu terjadi, kata Tedi, lantaran tidak mengerti pendaftaran secara online sejumlah orang tua terpaksa membawa berkas mereka ke posko PPDB di sekolah untuk dibantu mendaftarkan anak mereka secara online.