sumedang, WADO – Seni Tradisional tidak boleh padam di era modern. Kehawatiran para pelaku seni tradisional dalam hal eksistensi seni buhun tentu saja sangat dirasakan. Sebab, seni modern lebih banyak diminati kaum milenial selaku generasi penerus, yang seharusnya menjadi penerus/ pelaku jenis kesenian yang merupakan warisan leluhur.
Mungkin di kaum milenial sendiri, sudah banyak yang tidak mengenali satu per satu jenis kesenian tradisional. Cukup sulit untuk mengalihkan minat kaum milenial untuk membesarkan kesenian tradisional.
“Melihat kondisi saat ini, memang tidak mudah untuk mengalihkan minat kaum milenial dari seni modern ke tradisional,” kata Ketua Paguyuban Kesenian wilayah Wado, Dede Suhendar, Minggu (26/6).
Baca Juga:Nilai-nilai Budaya Tradisional Harus Diteruskan ke MilenialPemkab Kerahkan 15 Ambulans
Dalam hal ini, pihaknya mulai menggalakan lagi kesenian-kesenian tradisional dengan mulai mengaktifkan kembali para pelaku seni yang saat ini sudah tidak muda lagi. Meski begitu, dia berharap dengan adanya kegiatan latihan rutin bisa mengedukasi kaum milenial.
“Saat ini kita menggalakan latihan rutin, yang dilakukan pelaku seni terdahulu. Harapannya secara tidak langsung bisa dengan cepat menular ke kaum milenial,” katanya.
Selain itu, dia beserta jajarannya juga berupaya untuk melengkapi peralatan tradisional. Sebab, hal itu juga bisa jadi penunjang untuk pelestarian kesenian tradisional.
“Kita akan lengkapi peralatan seninya, karena mungkin banyak juga kaum milenial yang tidak mengenali satu per satu alat kesenian,” pungkasnya. (eri)