sumedangeskpres – Pejabat Kesehatan Provinsi dan Kepresidenan Afrika Selatan menyebut bahwa pihak berwenang Afrika Selatan sedang menyelidiki kasus 22 remaja yang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
Puluhan remaja terebut ditemukan di sebuah kedai minuman yang terkenal di Kota Pesisir London Timur, pada minggu waktu setempat.
Akibat kemungkinan penyerbuan penyiar negara SABC melaporkan kematian.
Tetapi kurang detail karena penyebab pasti kematian masih belum diketahui.
Baca Juga:Ayah Rudapaksa Anak Kandungnya Sampai HamilBandar Tidak Berani Stok Hewan Kurban
“Kami akan segera melakukan otopsi sehingga kami dapat mengetahui kemungkinan penyebab kematian,” katanya kepada Reuters saat personel forensik melanjutkan pekerjaan mereka di lokasi kejahatan yang ditutup di Enyobeni Tavern.
“Kami berbicara tentang 22 mayat sekarang,” kata Manana, menambahkan bahwa tes toksikologi adalah bagian dari pemeriksaan.
Jenazah akan diangkut ke kamar mayat negara bagian di mana kerabat diharapkan membantu mengidentifikasi korban pria dan wanita, kata Siyanda Manana, juru bicara departemen kesehatan provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan.
Presiden Cyril Ramaphosa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, mengatakan bahwa dia khawatir akan kondisi dimana anak-anak muda, kemungkinan di bawah usia 18 tahun, diizinkan untuk berkumpul di kedai minuman. Ramaphosa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hukum harus mengambil jalannya setelah penyelidikan selesai.
“Panggilan itu pada orang tua untuk melihat bahwa anak-anak mereka dipelihara dengan baik, seruan itu pada masyarakat untuk mengatakan kita tidak bisa membiarkan anak-anak kita mati,” Bheki Cele, menteri polisi nasional, mengatakan kepada kerumunan besar di Scenery Park. selama kunjungan dadakan yang disiarkan langsung di televisi.
Seorang gadis berusia 17 tahun, yang hanya menyebut namanya sebagai “Lolly” dan tinggal dekat dengan kedai, mengatakan kepada Reuters bahwa tempat itu adalah tempat nongkrong yang populer di kalangan remaja, tetapi komunitas itu menginginkannya ditutup setelah tragedi itu.
“Semua orang ingin ditutup karena mereka menjual alkohol kepada anak-anak di bawah umur. Semua marah, semua sedih karena apa yang terjadi,” katanya.
Sebelumnya Brigadir Tembinkosi Kinana mengatakan polisi disiagakan oleh anggota masyarakat atas insiden di Scenery Park, sekitar tiga km (1,9 mil) dari pusat kota.