Untuk Kepentingan Medis, Wapres Minta MUI Beri Fatwa Pedoman Ganja

Untuk Kepentingan Medis, Wapres Minta MUI Beri Fatwa Pedoman Ganja
0 Komentar

Dasco menambahkan bahwa tanaman dengan nama ilmiah Cannabis Sativa ini memang punya khasiat untuk pengobatan atau medis. Itu berdasarkan penelitian yang dilakukan di beberapa negara.

Namun, sambung dia, Indonesia masih belum punya Undang-Undang yang memungkinkan dibolehkannya ganja digunakan untuk keperluan medis.

“Karena di kita, di Indonesia kajiannya belum ada, penelitiannya belum ada, demikian,” ucapnya.

Baca Juga:Hendak Kabur ke Yogyakarta, Buron Kasus Penggelapan Senilai Rp559 Juta Ditangkap di Pelabuhan BakauheniTelah Ditangkap Pembunuhan Siswi SMP DI Langkat

Dasco pun menindaklanjuti hal itu dengan menerima kunjungan Santi Warastuti, seorang ibu yang melakukan aksi memperjuangkan legalisasi ganja untuk medis saat CFD Jakarta.

Dasco mengungkapkan dirinya mendengar alasan Santi yang memperjuangkan ganja untuk pengobatan anaknya, Fika, yang mengalami Celebral Palsy.

“Saya kedatangan Bu Santi Warastuti, orang tua dari Fika yang mengalami sakit yang kemarin viral mengenai ganja medis dan didampingi oleh pengacara Mas Singgih ini yang melakukan JR di MK mengenai legalisasi untuk medis,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6).

Setelah mendengarkan aspirasi dari Santi, Dasco menyebut pihaknya akan mendorong Komisi III DPR, melakukan rapat dengar pendapat terkait legalisasi ganja untuk medis.

Sebab saat ini Komisi III DPR sedang membahas revisi UU Narkotika.

“Setelah mendengarkan apa-apa yang tadi disampaikan, maka kami akan mengambil langkah-langkah untuk mendorong rapat dengar pendapat dengan Komisi III yang kebetulan sedang membahas revisi UU Narkotika,” ujar Dasco.

Sementara itu, Santi mengungkapkan penggunaan mariyumana diyakini bisa untuk mengatasi kejang yang diakibatkan penyakit yang diderita anaknya.

Baca Juga:2 Fakta Terkini Bos Barang Rongsokan Ditembak OTK di SidoarjoGEGER, Kontainer Berisi 46 Mayat Manusia Ditemukan di Amerika, Diduga Imigran Gelap

Kejang itu, lanjut Santi, menimbulkan efek yang sangat menyakitkan bagi anaknya.

“Setiap kejang terjadi pasti anak akan mengalami kemunduran dan itu sangat menyakitkan, bagi kami karena untuk maju sedikit saja itu susah apalagi disertai kejang,” ucap Santi.

“Tidak setiap hari kejang tapi kalau di rata rata seminggu bisa dua kali kejang,” lanjutnya.

Di sisi lain, Santi belum mengetahui pasti cara mengobati bahan narkoba tersebut untuk anaknya.

Namun, Santi berharap pemerintah bisa membuat regulasi terkait penggunaan marijuana untuk medis.

“Saya belum tahu pasti untuk prosedurnya ya, karena saya belum pernah memakai. Makanya saya memohon kepada pemerintah untuk dibuatkan regulasi supaya nanti pemakainya pun terawasi,” tandasnya.

0 Komentar