sumedangekspres – Kasus penembakan di Deli Serdang yang menewaskan pendata bernama Fernando Tambunan hingga kini masih terus di selidiki Polresta Deli Serdang.
Pelaku penembakan tersebut hingga kini masih bebas berkeliaran.
Hasil penyelidikan dilokasi tersebut, polisi mendapatkan satu barang bukti yang diduga terkait dengan kejadian itu.
Barang bukti yang ditemukan dilokasi penembakan itu merupakan pentung rokok.
“Puntung rokok diamankan saat tim labfor Polresta Deliserdang bersama Polda Sumut melakukan olah TKP di rumah korban. Terkait ada kaitannya dengan penembakan terhadap pemuka agama masih dalam pemeriksaan,” kata Kasat Rekrim Polresta Deli Serdang Kompol I Kadek Heri Cahyadi, Rabu (29/6).
Baca Juga:Mandiri Belajar SMA Bina Muda Aplikasikan Kurikulum MerdekaWaspadai Pohon Tumbang Dimusim Angin
Ia menjelaskan bahwa sekecil apa pun barang bukti yang di temukan dilokasi akan didalami oleh penyidik untuk mengungkap kasus penembakan itu.
Mantan Kasat Reskrim Polres Belawan tersebut menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya sudah meminta keterangan dari beberpa saksi.
“Kami juga akan memeriksa saksi-saksi lainnya. Hal itu untuk mengungkap apa yang melatarbelakangi penembakan terhadap korban,” ujarnya.
Kompol I kadek menjelaskan kondisi korban pascapenembakan mulai membaik dan stabil.
Pendeta Fernando, lanjutnya, masih dalam perawatan dan dirujuk ke rumah sakit di Medan untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuhnya.
Disinggung apakah pelaku penembakan diduga orang terdekat, Kadek mengaku tidak ingin terburu-buru menyimpulkan dan berspekulasi.
“Kami belum ada mengarah ke sana (orang terdekat). Sebab, masih dalam penyelidikan,” terang Alumnus Akpol 2008 ini.
Baca Juga:Peningkatan Produksi Sektor Pertanian Untuk Peningkatan EkonomiPasar Juara Geliatkan Ekonomi Daerah
Seperti diketahui, kasus penembakan pendeta Fernando Tambunan terjadi di rumahnya di Desa Jaharun A, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Senin (27/6) sekitar pukul 20.30 WIB.
“Telah terjadi kasus tertembak diduga menggunakan senapan angin,” kata Kombes Irsan Sinuhaji, Selasa (28/6).
Perwira menengah Polri itu menyebut peristiwa itu bermula saat korban sedang duduk di teras rumahnya bersama dengan istrinya.
Namun, tiba-tiba korban mengatakan kepada istirnya bahwa dia telah tertembak sambil memegang bagian dadanya yang telah mengeluarkan darah.
“Saksi melihat korban sudah memegang dadanya yang mengeluarkan darah,” kata Irsan.
Istri korban yang melihat kejadian itu lalu berteriak memanggil tetangganya. Setelah itu, korban pun dialirkan ke RSU Amri Tambunan Lubuk Pakam untuk mendapatkan pertolongan.