Program KTN ini dilaksanakan dengan melakukan pendekatan kesejahteraan kepada mitra diradikalisasi secara pentahelix atau melibatkan multipihak.
“Semua pihak karena ini musuh negara, musuh negara harus diadili sama-sama, gak bisa hanya oleh satu pihak. Tapi semua kita harapkan menjadi konsep negara hadir pada ruang-ruang yang rentan itu,” lanjutnya.
Menurutnya, dipilihnya Harumansari sebagai tempat didirikannya KTN pertama di Jawa Barat ini adalah banyaknya pihak dan potensi yang mendukung sehingga pembangunan dapat berjalan dengan cepat dan lebih mudah.
Baca Juga:HUT Bhayangkara ke-76, Bupati Ciamis Ikuti Doa Bersama Lintas AgamaRaih Penghargaan Digital Banking Terbaik, BRI Buktikan Kesuksesan Transformasi Digital
“Tapi ketika unsur-unsur negara memberikan dukungan, masyarakat dan tempatnya memungkinkan, kita jadikan. Ada beberapa pilihan yang belum kita jadikan karena berbagai pertimbangan, ada hal-hal yang teknis yang gak bisa cepat kita wujudkan,”.
Ia menegaskan, program KTN ini merupakan sebuah program jangka panjang dari BNPT. Ia juga berharap, para mitra diradikalisasi bisa bergabung dengan koperasi yang berada di KTN Harumansari ini.
Kepala BNPT mengungkapkan, prinsip koperasi sendiri adalah badan usaha yang dapat menghasilkan keuntungan, sehingga dapat menjadi penopang untuk bisa mandiri dalam aspek ekonomi bagi para mitra diradikalisasi.
“Karena kalau sudah bergabung dengan koperasi, kalau sehat organisasinya insha allah akan mendatangkan deviden,”. (PKL3/Salma)