Dana Abadi Padjadjaran merupakan program penghimpunan dana dari alumni, perusahaan, dan masyarakat yang dikumpulkan dalam satu akun dan disimpan abadi. Hasil dari pengelolaan dana abadi dapat digunakan untuk kemajuan Unpad.
“Hasil pengelolaan dana abadi dapat digunakan untuk beasiswa mahasiswa, mendukung kampus hijau, riset dan inovasi, termasuk kegiatan hilirisasi,” kata Rektor.
Sementara itu, Teten mengapresiasi acara silaturahmi Ika Unpad tersebut. Menurutnya, Kemenkop UKM dan Ika Unpad sudah banyak menjalin kerja sama untuk memajukan UMKM di Indonesia. Karena itu, kerja sama dengan Ika Unpad harus terus diperkuat.
Baca Juga:Santri Pondok Pesantren Kholafiyah Miftahul Hasanah Mengikuti Penganugerahan PrestasiTinggalkan Rumah, Kakek Ditemukan Meninggal
“Kenapa harus dilakukan kerja sama? Saat ini meskipun UMKM mendominasi ekonomi Indonesia, tetapi masih kurang produktif,” kata Teten.
Karena itu, untuk meningkatkan produktivitas UMKM Indonesia, kerja sama dengan Ika Unpad termasuk dengan Unpad sangat dibutuhkan guna melakukan evolusi kewirausahaan dan mendukung pencapaian 1 juta wirausahawan baru di Indonesia.
“Kita perlu pendekatan evolusi kewirausahaan, salah satunya dengan menggandeng universitas, sehingga UMKM bisa berbasis iptek, inovasi, dan kreativitas. Saat ini UMKM harus sudah masuk ke produk hilirisasi pengetahuan,” paparnya.
Sementara, Erick Thohir menjelaskan, UMKM Indonesia dalam waktu ke depan makin kompetitif. Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi, harus dilakukan.
“Ini penting, karena setiap tahun 1,7 juta sarjana lahir dan masuk ke lapangan kerja. Kampus harus ubah mindset-nya. Lulusannya harus bisa jadi enterpreneur,” kata Erick.*