sumedangekspres, JAKARTA – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilaksanakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dianggap sebagai langkah yang sangat efektif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pandangan ini didasarkan pada hasil riset yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional terkait penyaluran KUR selama masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan temuan dari riset BRIN, KUR memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha. Secara keseluruhan, pendapatan usaha mengalami peningkatan sebesar 50%.
Baca Juga:Sejumlah Fosil Purba di Sumedang Kembali DitemukanIDUL ADHA 1443 H/2022 M, Pemda Provinsi Jabar Serahkan Bantuan Sapi Satu Ton
Selain itu, semakin tinggi nilai KUR yang diterima, semakin besar pula potensi kenaikan pendapatan yang mencapai 33%.
Tidak hanya itu, penerima KUR juga memiliki peluang untuk meningkatkan keuntungan bersih sekitar 35% atau naiknya keuntungan sebesar 30% setiap kali terjadi kenaikan nilai KUR sebesar Rp1 juta.
Akses terhadap KUR juga memiliki potensi untuk menambah penyerapan tenaga kerja rata-rata sebanyak tiga orang.
Dalam riset tersebut, sampel yang digunakan terdiri dari 50% pelaku usaha mikro, 30% pelaku usaha kecil, dan 20% pelaku usaha super mikro dari lima sektor produksi. Sekitar 57,62% responden merupakan pelaku usaha yang berlokasi di Pulau Jawa, sementara 42,38% berada di luar Pulau Jawa.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa tujuan utama penyaluran KUR adalah untuk mendukung UMKM yang merupakan segmen yang rentan selama masa pandemi.
Ia menjelaskan bahwa UMKM adalah kelompok yang rentan terkena dampak ketika aktivitas ekonomi terbatas.
Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam situasi krisis adalah memberikan stimulus kepada UMKM agar tetap berjalan. Sunarso menganggap hal ini sebagai tugas BRI, yang merupakan bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM.
Baca Juga:IDUL ADHA 1443 H/2022 M, Pemda Provinsi Jabar Serahkan Bantuan Sapi Satu TonPenyaluran KUR BRI Efektif Bantu UMKM Kembangkan Usaha
Sebagai informasi tambahan, BRI selalu mendapat alokasi terbesar dalam penyaluran KUR, mencapai sekitar 70% dari total alokasi KUR secara nasional. Pada tahun 2020, alokasi penyaluran KUR oleh BRI mencapai Rp140,2 triliun dengan realisasi Rp138,5 triliun.
Pada tahun 2021, kuota KUR BRI naik menjadi Rp195,59 triliun, dengan realisasi penyaluran mencapai Rp194,9 triliun.
Sedangkan pada tahun ini, kuota KUR mencapai Rp260 triliun, dan realisasi penyaluran untuk periode Januari-Mei 2022 telah mencapai Rp104,5 triliun.