sumedangekspres – Seorang anak yang berinisal SK (18) tahun bunuh ayah tirinya berinisal H (40) di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Dari motifnya, anak yang bunuh ayah kesal karena sang ibu ditembak korban dengan senapan angin.
Di pondok Kebun karet Desa Bandar Agung, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, pembunuhan tersebut tejadi. Pada Jumat (8/7/2022).
Baca Juga:6 Fakta Direktur PDAM Kota Solo Cabuli Siswi SMA, Modus Usir Makluk HalusOknum Guru Ngaji Cabuli 4 Siswi Di Magelang, Salah Satu Korban Hamil
Anak yang bunuh ayah kandung menguburkan jasadnya di tempat yang tidak jauh dari kejadian, lalu menyerahkan diri ke polisi.
1. Motif Pembunuhan
Karena kesal, pelaku pembunuhan tersebut nekat membunuh nyawa korban.
Ibu pekalu atau korban menembak istrinya sampai nyaris tewas.
“Motif dari pembunuhan ini, karena korban lebih dahulu menembak istrinya menggunakan senapan angin hingga membuat anaknya marah,” kata Kasat Reskrim Polres Empat Lawang AKP Tohirin, Senin (11/7/2022).
2. Kronologi Kejadian
Pembunuhan itu bermula saat H bersama istrinya R (40) berada di pondok kebun karet.
3. Korban meminta R membeli minuman soda dan susu.
Permintaan tersebut dituruti oleh R.
Namun, saat soda dan susu itu diberikan, H justru marah ke istrinya.
H lalu menembak R menggunakan senapan angin.
“Pertengkaran terjadi di pondok korban di mana korban juga sempat menembak istrinya dengan senapan angin dan mengenai pelipis istrinya,” ujar Kasi Humas Polres Empat Lawang, AKP Hidayat, dilansir Tribun Sumsel.
R lalu kabur dari pondok dan minta perlindungan ke anaknya yakni SK.
SK yang melihat kondisi ibunya terluka langsung emosi.
Ia menemui ayahnya sembari membawa senjata tajam.
“SK yang merupakan anak tiri korban dan anak kandung dari R langsung menikam korban dengan pisau berkali-kali.”
“Selanjutnya juga datang keponakan dari R yakni A,” ungkapnya.
4. Istri Korban Minta Jasad Suaminya Dikuburkan
Baca Juga:Partai Ummat Sumedang Siap Bersaing di Pemilu 2024, Tampung Aspirasi Rakyat Demi Melawan Kezaliman dan Menegakan KeadilanMobil Maskara, Wujud Kepedulian Pemerintah Untuk Masyarakat, Mulai Dari Kedaruratan Hingga Kenduri Siap 24 Jam
Setelah kejadian itu, R dibawa oleh A ke rumah sakit untuk berobat.
Setelah menjalani perawatan, R pun meminta agar jenazah H yang masih berada di pondok untuk dikuburkan.
Ketiganya lalu menguburkan jasad H tak jauh dari pondok yang menjadi lokasi kejadian.
5. Menyerahkan Diri ke Polisi
Keesokan harinya, ketiganya meninggalkan lokasi untuk menemui keluarga di Desa Muara Saling.