sumedangekspres – Warga dan tetangga di sekitar kediaman Irjen Ferdy Sambo, tidak mengetahui bahwa terjadi baku tembak di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Warga mengakui, memang ada suara mirip suara letusan di kediaman Kepala Divisi Propam Polri itu pada Jumat lalu.
Warga mengira suara itu bunyi petasan, bahkan tidak ada warga yang menyangka suara itu berasal dari ledakan senjata api.
Baca Juga:Cegah Pelecahan di Angkot, Tempat Duduk Penumpang dikabarkan Akan Terpisah, Laki-laki Sendiri Perempuan Sendiri? Berlaku Pekan Ini di Semua Angkot DKISuami Jual Istri Kepada Lelaki Hidung Belang Karena Tak Punya Pekerjaan
Satpam di Komplek Polri Duren Tiga itu mengatakan ia memang sempat mendengar suara ledakan pada Sabtu (9/7/2022) dini hari.
Pengakuan itu diungkapkan Marjuki, petugas keamanan di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Karena malam itu bertepatan dengan malam takbiran Idul Adha, warga mengira suara itu adalah bunyi petasan.
“Kita lagi kumpul di sini nonton televisi, kita dengar seperti suara petasan ya kita anggap biasa takbiran,” katanya.
Marjuki juga tak menyangka kalau suara itu adalah tembakan dari salah satu penjaga rumah Ferdy Sambo yakni Bharada E.
‘Dia baru mengetahui kejadian tersebut pada Senin (11/7/2022) kemarin ketika para tetangganya bertanya melalui telepon seluler.
“Terus enggak lama ada anggota Polri banyak di depan rumah, kita pikir kan anggota banyak wajar sowan ke rumah pimpinan,” jelasnya.
Baca Juga:Sebut Kabar Rezky Aditya Bukan Ayah Biologis Kekey Hoaks, Wenny Ariani Tetap Pegang Putusan PT BantenPolisi Ungkap Peristiwa Petani Meninggal Usai Ditembak Pakai Senapan Angin Di Aceh
Dia mengaku juga tak mendengar ada suara teriakan dari dalam rumah ataupun orang yang keluar. Sehingga, petugas keamanan dan beberapa warga yang ada di komplek tak mengira adanya aksi penembakan.
“Jadi kami juga enggak ada yang tahu kejadian itu,” tegasnya. Hal senada diungkapkan ketua RT setempat, Seno Sukarto.
Ia mengaku samar-samar mendengar suara ledakan. Namun seperti halnya Marjuki, Seno mengira suara itu adalah petasan yang biasa dinyalakan saat malam takbiran.
“Nggak kenceng, nggak, maaf aja saya udah ini (kurang pendengarannya) nggak dengar. Tapi saya tanya keluarga juga nggak ada yang dengar, tetangga juga nggak dengar,” jelas Seno.
“Karena dia (sekuriti) juga bilang suara tembakan itu seperti suara petasan,” ujarnya.
“Karena dulu memang sering main kembang api kalau hari raya. Jadi orang sekitar ini menganggap ini suara kembang api mungkin,” lanjutnya.