sumedangekspres – peristiwa antrian panjang jemaah haji di Terowongan Mina terjadi pada hari Minggu 10 Juli 2022 mengingatkan kejadian Mina pada tahun 1990 silam.
Dikutip dari Kompas TV, antrian panjang jemaah haji saat melewati terowongan Mina menuju Jamarat tersebut mengalami mati lampu dan kipas di hari kedua pelemparan jumrah di Mina, Arab Saudi.
Penyebab lampu dan kipas yang mati karena korsleting listrik, dan petugas langsung diperbaiki.
Baca Juga:Juragan 99 Kalah di Pengadilan, Ganti Rugi Rp 37 Miliar ke Putra Siregar dan Diperintahkan Hentikan Produksi MS GlowKakek Di Berabai Curi Alis Dan Kelopak Mata Jenazah Untuk Kekebalan Tubuh, Terancam 7 Tahun Penjara
Setelah memperbaikan kerusakan, jemaah kembali dapat bergerak dan memadati Terowongan Mina menuju Jamarat untuk melempar Jumrah Ula Wustha Aqobah.
Kejadian antrian panjang di Terowongan pun juga pernah terjadi pada 3 Juli 1990.
Tetapi kejadian tersebut berujung tragedi di mana 1.400 jemaah haji dinyatakan meninggal lantaran tidak bisa bernafas dan terinjak-injak.
Dikutip dari New York Times, menurut saksi, saling desak untuk masuk ke terowongan dimulai ketika beberapa jemaah haji berhenti di tengah-tengah terowongan.
Akibatnya, jemaah haji yang berada di luar memaksa untuk masuk ke Terowongan Mina lantaran di luar tercatat berada di suhu 112 derajat celcius.
Para saksi pun mengatakan ventilasi yang berada di lokasi pun sempat mati.
Diplomat dari Asia yang tidak mau diketahui namanya mengatakan 1.400 jemaah haji yang dinyatakan tewas akibat tragedi ini, mayoritas korban berasal dari Malaysia dan Indonesia.
Baca Juga:2 Fakta Bocah 5 Tahun Terbakar Saat Jajan Es Ciki Kebul Di PonogoroSampaikan Pelecehan Seksual yang Dialami, Istri Kadiv Propam Sudah Di-BAP Polres Metro Jaksel
Kesaksian dari diplomat Timur Tengah dan Asia serta saksi lain menyampaikan jumlah korban jemaah yang sama.
Namun, lebih dari 18 jam setelah tragedi itu, pemerintah Arab Saudi tidak juga segera mengumumkan jumlah pasti terkait korban jemaah yang tewas.
Pemerintah Arab Saudi justru menuding laporan korban jemaah haji yang tewas sejumlah 1.400 orang adalah berlebihan.
Kemudian, menurut pernyataan dari salah satu pejabat pemerintah Arab Saudi yang tidak ingin diketahui identitasnya, mengatakan pengumuman jumlah korban tewas akan disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi saat itu, Pangeran Nayef.
Sementara menurut Raja Arab Saudi saat itu yaitu Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud, penyebab tragedi tersebut dikarenakan banyaknya jemaah haji yang berjejalan dan ingin menuju ke terowongan.
Hal ini, kata Fahd, mengakibatkan Terowongan Mina mengalami kelebihan kapasitas.