sumedang, KOTA – Kepala Dinas Pendidikan Sumedang Agus Wahidin mengakui pada masa pandemi ada tiga pelajar yang ikut kelompok penyalahgunaan narkoba (Pangon). Untungnya ketiga orang pelajar tersebut dapat ditemukan kembali.
“Alhamdulillah kami dapat menemukan kembali para pelajar tersebut dan langsung dilakukan rehabilitasi oleh pihak BNN,” katanya kepada awak media, Selasa (19/7).
Menghindari penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang dan BNN melakukan kerjasama. Terutama, dalam mengantisipasi adanya penggunaan narkotika dan obat-obatan pada anak-anak atau siswa.
Baca Juga:D’Arena Berikan Potongan Harga Bagi Member BaruPenjualan Minyak Goreng Curah Buat Warga Terbantu
Agus mengatakan antisipasi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan BNN diantaranya melakukan pemantauan dan hipnoterapi untuk mendeteksi adanya penggunaan narkoba atau obat-obatan.
Selain itu, melakukan edukasi kepada para pelajar terkait dampak penyalahgunaan narkoba atau obat-obatan.
“Iya kan Disdik membawahi 168.000 jiwa pelajar. Jadi lebih baik mencegah hal tersebut, apalagi teknologi sekarang kan sangat canggih,” ujar Agus.
Dijelaskan, kerjasama antara BNN dan Disdik sudah berlangsung lama. Hal itu dilakukan untuk mewaspadai penyalahgunaan narkoba karena dengan canggihnya teknologi zaman sekarang, membuat para anak muda (pelajar) gampang menulusuri hal-hal yang berkaitan dengan narkoba.
“Kan yang namanya gadget dari hal baik sampai dengan hal yang tidak baik itu mudah sekali ditelusuri,” katanya.
Selain itu, Disdik dan BNN juga melakukan sosialisasi langsung dan sosialisasi tidak langsung untuk antisipasi penyalahgunaan narkoba yang akan berdampak buruk khususnya kepada pelajar.
“Kami melakukan sosialisasi langsung ke tiap sekolah. Kami bersama BNN juga memberikan sosialisasi dengan menggunakan spanduk,” tambahnya.
Baca Juga:Banyak Hujan, Bisa Kurangi Kualitas TembakauFungsionaris Partai Golkar Sumedang Ditanya Soal Potensi Pemilih
Agus menuturkan, dikarenakan Sumedang ini merupakan hinterland penyangga Bandung Raya. Jadi, harus waspada atau mengantisipasi bagaimana anak-anak sadar akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Ada juga organisasi kemasyarakatan yang perhatian dan ikut membantu ke sekolah-sekolah. Kemarin juga ada hipnoterapi untuk menyadarkan anak-anak,” pungkasnya. (wly)