Seorang Kurir Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cibubur

Seorang Kurir Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cibubur
0 Komentar

sumedangekspres – Menceritakan saat-saat terakhir menerima kabar dari Mohamad Ruslan (43) pada Senin (18/7/2022), kerabat kurir jadi korban kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur Transyogi, Bekasi, Jawa Barat.

Ia bekerja sebagai kurir sebuah perusahaan laboratorium dental, yang kini jadi korban kecelakaan maut. Pagi itu Ruslan berangkat dari rumahnya di Gang Nasib, Palmerah, Jakarta Barat.

Seperti biasa, Ruslan bertugas mengambil paket di sejumlah klinik dental kawasan Cibubur. Sekitar pukul 15.18 WIB, Ruslan sempat mengabari kantornya bahwa ia hendak mengambil paket terakhir di kawasan Kota Wisata Cibubur.

Baca Juga:Terduga Kekerasan Seksual SPI Terancam Dituntut MaksimalNakes Cabuli Remaja Saat Berobat Ke RS Di Manado, Paklu Ditangkap

“Sekitar jam 2 siang itu dia sudah ambil tiga paket. Terakhir chat via WhatsApp jam 15.18 WIB, katanya mau ambil di (klinik) dental terakhir,” kata Fatma (29), istri dari atasan Ruslan, saat ditemui di rumah duka, Palmerah, Selasa (19/7/2022).

Kendati telah melapor, Fatma mengungkapkan, Ruslan tidak pernah sampai di klinik tersebut.

“Tapi kok enggak ada kabar lagi. Kami sudah feeling (tidak enak). Setelahnya kami telepon klinik terakhir, katanya paket belum diambil. Katanya kok enggak datang-datang kurirnya,” imbuh Fatma.

Ketika itu, Fatma dan suaminya merasakan firasat buruk, terlebih setelah mendengar berita mengenai kecelakaan truk Pertamina di jalur yang dilewati Ruslan. Kemudian, mereka menghubungi relasi yang ada di rumah sakit untuk memperoleh informasi.

“Sempat cari-cari info lewat teman. Tapi katanya enggak ada yang namanya Ruslan. Tapi pas pagi, baru keluar informasi kalau salah satu korban adalah Ruslan. Kami langsung beritahu keluarga,” kata Fatma.

Fatma menceritakan, Ruslan biasa berkeliling menjemput paket di kawasan Cibubur. Ruslan dikenal sebagai pekerja yang rajin.

“Dia biasa pulang sekitar jam 8 atau jam 9. Ambil paketnya enggak menentu jumlahnya. Kadang keluar siang atau sore,” kenang Fatma.

Baca Juga:Polisi Tangkap Begal Payudara di MedanMobil Vios Terbakar di Bawah Stasiun LRT Jakabaring Palembang

Sementara itu, Ibunda Ruslan, Rumiyati (60) mengenang kali terakhir Ruslan mengecup tangan kanannya saat pamit berangkat kerja.

“Dia jalan jam setengah 10 pagi, dia cium tangan, dia minta doa, ‘Mak, doain ya biar selamat, biar kerjanya lancar’,” kenang Rumiyati.

Rumiyati tak menyangka momen itu merupakan kali terakhir ia melihat anak sulungnya. Ia tidak menerima kabar setelah Ruslan berangkat kerja.

0 Komentar