Lebih Senang Sidang Skripsi Secara Luring

Lebih Senang Sidang Skripsi Secara Luring
Mahasiswa tingkat 4 yang mengikuti Sidang Skripsi, Riddo Imam Muttaqin bersama para mahasiswi (ACHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Pelaksanaan Kegiatan Sidang Skripsi Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang dilaksanakan secara Luring atau Offline di sambut positif mahasiswa.

Seperti yang disampaikan perwakilan mahasiswa tingkat 4 angkatan tahun 2018 yang mengikuti Sidang Skripsi Riddo Imam Mutaqin kepada Sumeks, Senin (25/7).

Menurutnya, mengenai pelaksanaan sidang secara offline ini atau secara tatap muka ini benar-benar serasa nostalgia. Dan, memang lebih menyenangkan, pelaksanaan sidang dilaksanakan secara luring.

Baca Juga:Wagub Jawa Barat Sebut Ekonomi Lokal MeningkatMenyoal Dugaan Siswa Titipan, KCD VIII Jabar Tak Beri Jawaban Tegas

“Meskipun memang untuk Sidang Skripsi itu, baik itu secara online ataupun secara offlinebada kelebihan maupun kekurangannya. Saya pandang misalkan kalau pelaksanaannya itu secara langsung atau offline kita lebih ada chemistry lebih. Kemudian secara emosional juga, kita lebih merasakan. Serta, itu juga lebih mungkin untuk bahasa mahasiswa tingkat akhir itu lebih ke menguji mental,” jelasnya.

Dijelaskan, adapun untuk yang online itu sebetulnya juga ada sisi menyenangkan ada juga sisi tidaknya. Pertama sebetulnya kalau dari sisi yang tidak menyenangkan, hanya bertatap muka melalui Zoom atau layar laptop atau HP saja.

Kata dia, tetapi di sisi lain memang itu menjadi sesuatu yang fleksibel. Artinya, pelaksanaan kegiatan sidangnya itu bisa dimana saja. Seperti bisa dilaksanakan di kosan, bisa di rumah.

“Bagi dosen sendiri bisa lebih fleksibel waktunya seperti itu. Kemudian bagi mahasiswa tingkat akhir juga mungkin bisa lebih mudah dalam memaparkan materi ataupun hasil penelitiannya ketika online,” katanya .

Riddo mengatakan, beda ketika sidang secara luring (offline), tatap muka secara langsung, untuk persiapan itu benar-benar harus matang, jangan sampai ada yang kurang. “Tetapi, untuk yang online itu kalaupun ada kekurangan bahasa jeleknya kita bisa menyontek begitu,” katanya

Jadi, kata dia, setiap sistem secara pasti ada sisi baik ada sisi buruknya, baik sistem Online maupun offline. Namun, sejauh teman-teman antusias. “Mereka merasa senang dilaksanakan kembali sidang secara luring (Offline) atau tatap muka langsung,” katanya. (ahm/adv)

0 Komentar