sumedangekspres – 3 Hektare sawah terendam luapan air dari tanah disponsal tol cisundawu sampai menyebabkan gagal panen, milik warga di Blok Cipicung, Dusun Cihamerang, Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang
Tanah disponsal ( tanah pembuangan) Tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan (Cisumdawu) yang menutup saluran air Sungai Cibawang adalah penyebab dari 3 hektare sawah yang terendam luapan air tersebut.
Sejak beberapa Minggu akhir kejadian 3 luapan air ini sudah terjadi.
Ujungnya, akibat hujan yang deras pada hari Kamis (4/8/2022) pagi, ketinggian air semakin tinggi.
Baca Juga:Kapolri Menyebutkan 25 Polisi Tidak Profesional Menangani TKP Kasus Brigadir J, Siapa Saja Mereka?Keluarga Meyakini bahwa Kematiannya Brigadir Joshua Akan Membersihkan Kepolisian dari Orang-orang Jahat
Pada tahun 2020, kejadian 3 hektare sawah yang terendam oleh air ini pernah terjadi.
Waktu itu, lahan sawah lainnya terbenam luapan air sampai badan jalan tertutup serta akses jalur jalan kabupaten penghubung antar kecamatan terputus.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengatakan, pihaknya saat ini terus siaga dan memantau situasi di lokasi.
“Kami tidak tinggal diam, personel kami siaga di lokasi,” ujar Atang kepada Kompas.com melalui sambungan WhatsApp.
Atang menuturkan, selain siaga di lokasi, pihaknya juga telah memberikan peringatan dini dan langkah antisipasi jika terjadi bencana akibat air yang terus naik.
“Kami juga meminta masyarakat proaktif untuk segera melaporkan kepada aparat terkait, termasuk BPBD jika terjadi hal tidak diinginkan,” tutur Atang.
Atang menyebutkan, BPBD Sumedang juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Satker Tol Cisumdawu dan unsur terkait lainnya, menyikapi permasalahan disposal yang menutupi saluran sungai di sekitar lokasi.
Baca Juga:Polres Tangkap Sindikat Pengedar Sabu Seberat 1,2 Kilogram, Salah Satu Pelaku Di Bawah UmurAsal Nyolong Bareng Tante Ternyata Sabu, Siswi SMA Terlibat Pengedar Sabu Dan Masuk Sel Mapolres Lubuklinggau
“Kami sudah berkoordinasi dengan Satker dan unsur teknis lainnya agar dampak dari disposal ini bisa segera dicarikan solusinya. Sehingga, tidak menyebabkan bencana yang lebih luas,” kata Atang. (Pkl2/Nina)
Sumber: kompas.com