sumedangekspres – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan banyak klimaks yang bakal bermunculan dalam kasus penembakan Brigadir Josua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Salah satu klimaksnya adalah Irjen Ferdy Sambo tersangka. Jenderal bintang 2 tersebut sekarang ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat.
Polri telah memberikan isyarat akan menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Baca Juga:Setelah Ada ‘Mabes dalam Mabes Polri’, Mahfud Sekarang Mengungkap Ada Geng Pelaku Pembunuh Brigadir JoshuaKecewa Kepada Sikap Medina Zein di Persidangan, Marissya Icha Akan Lanjut Kasus Laporan Palsu
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto menjelaskan ada tersangka baru dalam kasus Brigadir Josua Hutabarat.
Menurut Komjen Agus Andrianto, tersangka baru tersebut akan diumumkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Komjen Agus Andrianto belum bersedia membocorkan siapa yang tersangka baru tersebut dan kapan Kapolri akan mengumumkannya kepada publik.
Dahlan Iskan mengatakan semua peristiwa besar akan reda dalam 40 hari, kecuali kasus Brigadir Josua Hutabarat.
Hal itu terjadi lantaran klimaksnya lambat muncul. Padahal, kasus itu memiliki banyak klimaks.
“Tepat satu bulan urusan sesama polisi di rumah petinggi polisi itu justru baru mencapai salah satu klimaksnya. Si petinggi jadi tersangka: Irjen Pol Ferdy Sambo,” tulis Dahlan Iskan dalam tulisannya berjudul “Simpati Ny Sambo” yang dikutip Pojoksatu.id dari Disway.id, Selasa (9/8).
Mantan Dirut PLN itu mengatakan, selain Irjen Ferdy Sambo tersangka, masih ada klimak lain. Di antaranya, siapa yang menembak Brigadir Joua dan siapa yang menyuruh. Atau yang nge-DOR dan yang menyuruh orangnya sama.
Baca Juga:Keluarga BD Santri yang Meninggal Akibat Dikeroyok, Akan Menempuh Jalur Hukum Guna Mengungkap KematianyaBanjir Hantam Kalimantan, Ribuan Rumah Terendam
“Setelah itu masih ada klimaks berikutnya: apa motif semua itu. Asmara? Proyek? Persaingan? Tumpang tindih jabatan? Kecelakaan? Sekadar akibat watak temperamental?,” kata Dahlan.
Dahlan memastikan, di hari ke-40 nanti, kasus ini belum akan reda.
Kasus tersebut mengalahkan isu korupsi terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Kasus megakorupsi itu sama sekali tidak menggoyahkan singgasana rating kehangatan berita Brigadir Josua dan Ferdy Sambo.
“Kasus ini memang telat meledak. Baru di hari ketiga diungkapkan. Itu pun dengan cara yang datar,” beber Dahlan.
“Ledakan pertama rating justru baru terjadi di hari ke 7. Yakni ketika pengacara Brigadir J mulai angkat bicara keras,” tambahnya.