Lomba Nyangu, Bagian Dari Pelestarian Budaya Tradisional

Lomba Nyangu, Bagian Dari Pelestarian Budaya Tradisional
Beberapa peserta saat mengikuti lomba nyangu secara tradisional di Alun-alun Darmaraja, baru-baru ini (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, DARMARAJA – Lestarikan budaya tradisional, pemerintah Kecamatan Darmaraja gelar lomba ‘Nyangu’ (memasak nasi) dengan cara buhun.

Perkembangan teknologi dan perubahan jaman sedikit demi sedikit menggerus budaya atau kebiasaan masyarakat dalam berbagai hal. Salah satunya tata cara memasak nasi.

Cara memasak nasi, dulu dengan sekarang sangat berbeda. Bahkan, kaum milenial sangat diragukan bisa memasak nasi dengan teknis seperti orang-orang jaman dulu.

Baca Juga:Kapten Timnas U-16 Pernah Tinggal di Talun dan Rancapurut, Jadi Pemain Terbaik Piala AFF U 16Ratusan Warga Diduga Suspek TBC, Wajib Tanamkan Optimisme Kesembuhan Penderita

Camat Darmaraja Widodo Heru Prasetyawan menjelaskan, memasak nasi atau nyangu (dalam bahasa sunda), pada jaman dulu memang ada proses yang cukup tertata. Dari mulai memilah beras sampai jadi nasi siap saji. Begitu juga dengan peralatan yang digunakan lebih banyak dari peralatan memasak nasi jaman sekarang.

“Lomba nyangu ini kita laksanakan terbuka di Alun-alun Darmaraja. Tujuannya untuk mengedukasi kaum milenial, sebab diprediksi banyak kaum milenial yang tidak tahu teknis memasak nasi ala orang tua dulu,” katanya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat adat di Kecamatan Darmaraja Agus menyebutkan, memasak nasi dengan cara tradisional, memang sangat jauh berbeda dengan jaman modern seperti saat ini.

Dia sedikit menjelaskan, kalau dulu prosesnya mulai dari  napian (memilah beras), membilas beras, ngaronan, ngarih lalu mematangkan beras yang setengah matang tersebut menjadi nasi yang sempurna.

Adapun peralatan yang digunakan juga cukup banyak, sedikitnya ada 5 jenis peralatan inti untuk memasak nasi pada jaman dulu. Seperti, dandang, kukusan bambu atau masyarakat menyebutnya ‘Aseupan’, tungku api, dulang kayu dan kipas bambu.

“Selain prosesnya yang cukup lama alat-alatnya juga cukup unik. Hampir semua terbuat dari bahan kayu dan bambu,”katanya.

Agus menduga, banyak anak-anak remaja sekarang yang tidak mengenali satu per satu alat memasak nasi pada jaman dulu. Sebab, anak jaman sekarang cukup memasak nasi dengan alat modern dan dibantu oleh aliran listrik.

Baca Juga:SMK YPPS Terapkan Poin-poin IKMSMPN 2 Sumedang Kolaborasikan Kurtilas dan IKM

“Saya berharap ada upaya untuk tetap melestarikan budaya tradisional, mulai dari peralatan sampai tehnik memasak nasi jaman dulu jangan sampai punah,” katanya. (eri)

0 Komentar