sumedang, JATINANGOR – Kurikulum Merdeka yang dirancang lebih sederhana dan fleksibel, dinilai akan semakin membuat siswa lebih aktif. Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat wilayah VIII, Dahyar.
Meski begitu, kata dia, penerapan kurikulum tersebut tidak boleh dipaksakan, melainkan tergantung dari kesiapan dan kondisi sekolah tersebut.
Menurutnya, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran dimana konten akan lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Baca Juga:Dandim 0610 Sumedang Instruksikan Pantau Prokes AgustusanGubernur Jabar Dorong KH. Ma’mun Nawawi Jadi Pahlawan Nasional
Selain itu, kata dia, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar. Sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Dia menjelaskan, bagi sekolah atau satuan pendidikan yang telah memilih menerapkan kurikulum tersebut, pun masih diberikan tiga pilihan untuk mengimplementasikannya. Yakni, Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.
Untuk itu, kata Dahyar, saat ini kurikulum ini telah resmi diterapkan. Meski penerapannya tidak diwajibkan, namun satuan pendidikan berhak memilih akan menggunakan Kurikulum Merdeka atau tidak.
“Kurikulum Merdeka diharapkan membawa perubahan besar bagi pendidikan di Indonesia,” paparnya. (kos)