sumedangekspres – Masyarakat Belitung dihebohkan adanya aksi guru sekolah SD di Tanjungpadan yang hajar murid kini menjadi viral.
Vidio kekerasan aksi guru SD tanjungpadan yang hajar murid dilakuan sembari berkata kasar dan menampar lalu beredar luas di media sosial seperti WA dan Facebook.
Tertampak dalam Vidio yang berdurasi 10 detik tersebut seorang guru SD melayangkan tamparan dengan keras kepada seorang murid yang sedang duduk di kursi depan ruang kelas.
Baca Juga:Mengerikan, Seorang Remaja 15 Tahun Asal Ternate Hilang Diterkam Buaya saat Sedang MemancingPenemuan Mayat Lansia Bersimbah Darah Di Bogor, Panitia 17 Agustus: Padahal Sempat Beli Roko Ke Warung
Korban aksi guru SD tanjungpandan yang hajar murid itu berjenis laki-laku memakai baju berwarna merah dan dikelilingi siswa-siswi lainnya hanya bisa diam meringis kesakitan.
Kekakuan penganiayaan yang dilakukan guru olahraga SD Negeri 33 Tanjungpadan, pada hari Jumat 12 Agustus 2022, dari keterangan yang dilansir.
Kabarnya, bahwa tidak kekerasan tersebut guru berinisal FM terhadap siswa berinisal FNI sudah berkahir sampai dengan kata permohohann maaf.
Kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan surat kesepakatan damai dan tidak melanjutkan permasalahan tersebut ke jalur hukum.
Guru SD yang bersangkutan mengaku salah. FM meminta maaf atas keselahannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Kemudian Belitong Ekspres berusaha mendatangi SD Negeri 33 yang ada di Kawasan Air Kelubi, Desa Aik Rayak Tanjungpandan.
Namun pada saat itu, tampak kondisi sekolah sudah sepi. Siswa dan para guru sudah meninggalkan sekolahan.
Baca Juga:Miris! Pemuda Bunuh Nenek 78 Tahun Lalu Merampas EmasnyaIbu Bermobil Mercy Diduga Mengutil Cokelat di Alfamart Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Netizen Disuruh Silaturahmi
Saat diminta tanggapan kepala SD Negeri 33 Tanjungpandan Gusrina Sariwati terkesan bungkam dan enggan untuk berkomentar menanggapi peristiwa tersebut.
Beberapa kali nomor handphonenya dihubungi Belitong Ekspres, namun tidak ada jawaban dan respon dari kepala sekolah yang bersangkutan.
Sama halnya dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Belitung Soebagio. Ketika dikonfirmasi mengenai masalah ini Soebagio enggan berkomentar.
“Nanti mas, saya masih rapat,” kata pria yang akrab disapa Bagio saat dihubungi Belitong Ekspres malam ini.
Hingga pukul 21.00 WIB, mantan Kadispora Belitung ini juga masih bungkam mengenai aksi tindak kekerasan yang dilakukan SD itu. (Pkl2/Nina)
Sumber: belitongekspres.disway.id