sumedangekspres – Proses penyidikan kasus mencuri motor oleh Polsek Tempurejo, Jember, Jatim diwarnai tangis haru pelaku. Adalah Joko Supa’at, warga Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, tersangka kasus curanmor tersebut.
Pada saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek, tiba-tiba pemuda 34 tahun itu sesenggukan, Menangis. Dia mengaku teringat anaknya yang masih SD.
Joko pun mengtaakan bahwa yang mencuri tersebut dilakukan demi membiayai sekolah si buah hatinya. Saat polisi melakukan penangkapan, Joko juga tengah menemani si Anak belajar di teras rumah.
Baca Juga:17 Bom Guncang Thailand, Sempat Peringatkan Penjaga Toko Saat Lakukan PenyeranganMotif Tewasnya Brigadir Joshua Belum Terungkap
Bahkan, saat melihat polisi datang menghampiri, pria yang bekerja serabutan ini bukannya lari. Dia justru menyambut para petugas dengan baik. Joko tak melawan. Lalu, pasrah saat dibawa ke Mapolsek Tempurejo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Saya tahu kalau anggota polisi yang datang untuk menangkap. Saya hanya pasrah karena saya memang salah. Dan apa yang saya lakukan ini karena sangat terdesak kebutuhan untuk membiayai sekolah Anak,” ujar Joko sambil menangis seperti dilansir Jawa Pos Radar Jember, Rabu (17/8/2022).
Joko mengaku, saat ini anaknya masih duduk di bangku kelas VI SD. Tangisnya kembali pecah ketika mengingat proses penangkapan dirinya.
“Saya tidak kuat menahan tangis karena masih ingat saat saya dijemput polisi sedang menemani Anak belajar di teras,” ungkapnya.
Dia jujur menyebut, uang hasil penjualan motor sebesar Rp 2,8 juta untuk biaya sekolah Anak. Joko ditangkap karena mencuri Honda Beat pada Mei 2022 lalu. Motor itu milik M. Rizki Galih Wicaksono, 27, warga Dusun Kebonsari, Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu.
Saat itu, korban sedang memasang terop di rumah Budi, warga Desa Sidodadi, Kecamatan Tempurejo. Nah, setelah memasang terop, ternyata motor milik korban yang diparkir sudah raib.
Terungkapnya kasus pencurian tersebut juga unik. Sebab, ternyata korban sendiri yang mengungkap pencurian tersebut. Ceritanya, saat itu Rizki memasang terop untuk acara pengajian di wilayah Tempurejo pada 8 Agustus.
Baca Juga:Ajaib, Batu Melingkar di Tasikmalaya Bikin Smartphone Bisa Internetan Tanpa KuotaKronologi Meninggalnya Seorang Ibu pada Saat Mengikuti Lomba Balap Karung di Tasikmalaya
Nah, Rizki pun meminjam motor ke salah seorang panitia pengajian. Tak disangka-sangka, ternyata motor yang dipinjam itu adalah miliknya sendiri. Motor yang hilang tiga bulan sebelumnya.