sumedangekspres – Sudah berlangsung sejak usia masih 3 tahun seorang bocah 8 tahun ini hobi makan pasir, semen seta kerikil.
Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten adalah kota tempat tinggal bocah yang hobi makan pasir, semen serta kerikil.
Bocah yang berumur 8 tahun sudah mempunyai kebiasaan yang tidak lazim yaitu hobi makan pasir, semen serta kerikil yang terbuat dari bahan-bahan beton, ungkap pihak keluarganya.
Baca Juga:Aksi Penembakan di Ruko Cengkareng, 1 Orang Security Nyaris Jadi KorbanPenemuan Mayat Pria Telungkup Di Sungai Musi, Diduga Jatuh Saat Nonton Konser
Orang tau korban tersebut mengatakan, bahwa dari umur 3 tahun, anaknya sudah mempunyai kebiasaan atau hobi yang tidak lazim ini.
Anak berumur 8 tahun tersebut mengalami keadaan yang memprihatinkan lantaran sering memakan pasir dll.
Sangat tidak wajar feses anak tersebut pada saat buang air besar (BAB), karena mengandung bahan-bahan yang terbuat dari beton.
“Mulai dari umur 3 tahun udah suka makan itu (pasir, semen, kerikil). Ketahuannya pas lihat BAB nya aja nggak normal,” kata Jani (45), ayah bocah pemakan pasir, semen dan kerikil itu, Jumat 19 Agustus 2022.
Karena seringnya mengunyah bahan-bahan pembentuk beton tersebut kini bocah itu pun mengalami gizi buruk.
Bahkan tubuhnya pun terlihat sangat kurus. Hingga di usianya yang sudah 8 tahun bocah tersebut tidak bisa berjalan.
“Kaki kecil, tangan kecil, awalnya saya pikir sakit biasa, pas saya bawa ke puskesmas ternyata perkembangan badannya nggak normal,” ucapnya
Baca Juga:Terungkap, Peran Putri Candrawathi di Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir JKasus Pencabulan Di Gegesik Cirebon, Buronan Pilih Menyerahkan Diri, Semua Korban Lengkap
Lebih dari itu, saat dibawa ke rumah sakit bocah pemakan pasir, semen, dan kerikil itu juga didiagnosa mengalami kelainan paru dan jantung.
“Kata dokter di rumah sakit ada kelainan paru-paru dan jantung,” tukasnya.
Menderita Tuberkulosis Paru dan Anemia
Bocah 8 tahun di Teluknaga, Kabupaten Tangerang, menderita gizi buruk akibat punya hobi kebiasaan yang tidak biasa dengan memakan pasir, semen, dan kerikil.
Kondisi tersebut langsung mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Menuturkan, pihaknya bersama pemerintah daerah telah berupaya secara maksimal memberikan penanganan terhadap bocah pemakan pasir, semen, dan kerikil tersebut.
“Kami sudah melakukan intervensi gizi melalui petugas gizi, dokter dan bidan desa dengan melakukan rujukan ke RSU Tangerang dan RSUD Pakuhaji,” kata Allan.