Masjid Raya Al-Jabbar Terkeren di Indonesia, Kebanggaan Rakyat Jawa Barat Karya Ridwan Kamil

Masjid Raya Al-Jabbar Terkeren di Indonesia, Kebanggaan Rakyat Jawa Barat Karya Ridwan Kamil 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Ir. Bambang Tirtoyuliono meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan progres pembangunannya (ist)
0 Komentar

 

Masjid ini dirancang bukan sekedar tempat ibadah sholat, tapi juga tempat pembinaan khasanah Islam, yang disentuh dengan konsep wisata religi. Sedangkan Lantai 1 dan Mezanine digunakan untuk tempat ibadah sholat.

Masjid Raya Al-Jabbar, memiliki keunikan tersendiri. Bangunan Utama Masjid Raya Provinsi Jawa Barat dengan luas bangunan 99 m x 99 m. Penutup atap kubah utama menggunakan kaca 6.136 lembar, yang disusun seperti sisik ikan dengan kanopi pada atap kubah utama sebanyak 88 buah.

Pada bagian atas kubah terdapat satu konstruksi yang menyerupai tusuk sate. Selain itu, terdapat Empat menara (Minaret) pada sekitar sisi-sisi bangunan masjid. Di sekeliling bangunan masjid juga terdapat danau retensi yang akan memberikan kesan terhadap masjid seolah mengapung, dan dikombinasikan dengan bangunan lansekap yang menampilkan taman-taman tematik mengenai nabi.

Baca Juga:Harga Pakan Penyebab Harga Telur Ayam NaikLomba Mewarnai Plaza Asia Sumedang dan Morinaga Chil*Go! Mengajak Anak Untuk Berkreasi

Diharapkan selain sebagai area rekreasi bermain bagi keluarga juga dapat meningkatkan pengetahuan terhadap kisah-kisah nabi bagi pengunjung.

Dalam perjalanan pembangunannya, Masjid Raya Al-Jabbar mengalami beberapa kendala. Mulai dari segi teknis hingga segi penganggaran.

Dari segi penganggaran sempat tertunda karena Pandemi Covid-19. Dari segi teknis seperti teknis penerapan beberapa ornamen, pemasangan komponen pada kubah utama, material yang digunakan, dan lainnya.

Pada saat pemasangan kaca untuk atap kubah utama harus dilaksanakan dengan hati-hati, terutama saat kondisi angin bertiup kencang. Adapun material yang harus diimpor di dalam pengadaannya. Bahkan, terjadi beberapa perubahan desain, dikarenakan penyesuaian kondisi lapangan.

Selain itu, dari segi konstruksi yang dibangun di atas tanah lunak pun menjadi tantangan dalam pembangunan masjid ini. Sehingga diperlukan konstruksi yang sedemikian rupa agar mampu menopang bangunan di atasnya.

Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar melibatkan personel-personel jasa konstruksi dari beberapa bidang keahlian seperti bidang Perencanaan Konstruksi, bidang Pengawasan Konstruksi maupun Manajemen Konstruksi, dan bidang  Pelaksanaan Konstruksi.

Personel-personel tersebut ahli pada bidang seperti struktur, arsitektur, desain interior, utilitas, elektrikal, lansekap, K3 Konstruksi, dan lainnya. Setiap harinya kurang lebih 500-600 pekerja yang terlibat dalam pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar ini.

0 Komentar