Dikatakan, setelah dibuka akses jalan mulai banyak yang berkunjung. Mulai dari para penghobi camping. Mulai itu pihaknya kembangkan lagi dengan membangun saung oleh desa dan MCK. Selanjutnya bekerjasama dengan masyarakat, terutama ketua RT dan RW ditawarkan untuk membuat saung istirahat untuk disewakan ke pengunjung.
“Alhamdulillah disambut antusias oleh mereka sehingga berdirilah 13 saung untuk tempat istirahat dan disewakan kepada pengunjung,” katanya.
Hendrik mengatakan, sekarang pengunjung sudah banyak, pada malam Minggu bisa mencapai 150 orang sampai dengan 200 orang pengunjung. Pada hari Minggunya bisa mencapai 350 orang sampai dengan 400 orang pengunjung.
Baca Juga:Kasus Ijazah Tertahan Jadi Perhatian YayasanMari Sukseskan Tahapan Pemilu Dengan Hati Tenang dan Senang
“Hal ini karena kami hanya mentarif tiket yang diperkuat dengan perkades. Per orangnya hanya Rp 2.000, tiket parkir motor hanya Rp 2.000, parkir mobil Rp 5.000 dan untuk yang camping ditarif yang bawa tenda sendiri Rp5.000 per orang. Untuk yang camping di saung ditarif Rp10.000Â per orang. Kami juga kerjasama dengan Bumdes untuk menyediakan tenda,” katanya.
Hendrik menjelaskan program wisata Leweung Tiis ini belum selesai sampai disitu. Pihaknya masih punya planning atau program lanjutan.
“Kami juga akan membuka wisata fun offroad dan juga Wisata Motor Trail serta wisata Sepeda Dunhhil yang. Insya Allah secepat mungkin akan kami realisasikan. Kami juga akan memunculkan wisata Agronya juga. Dimana, kita sudah memiliki kelompok Pemuda Tani Milenial supaya menghidupkan Agro wisatanya yang mempunyai nilai jual,” tegasnya.
Dijelaskan, kedepan para pengunjung bisa berwisata Agro juga dengan panen di tempat atau timbang di tempat hasil-hasil Agro di sana. “Kami siapkan juga untuk Green house dan tanaman hidroponik bekerjasama denga Dinas Pertanian. Mudah-mudahan cepat terealisasi,” katanya.
Sementara itu, Camat Cimalaka Drs Taufik Hidayat Slamet MSi mengapresiasi dengan dibukanya Camp Area dan Agro Wisata Leweung Tiis.
“Mudah-mudahan wisata ini terus berkembang. Misalnya dengan melaksanakan Rapat Minggon di Camp Area dan Argo wisata Leweung Tiis ini minimal kita sudah mempromosikan, supaya lebih maju lagi, pengunjung semakin banyak lagi. Harapannya, mudah-mudahan destinasi wisata ini bisa berkelanjutan dan bisa memotivasi desa – desa lain untuk ditiru,” tutupnya. (ahm)