sumedang, JATINANGOR – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM KM IKOPIN Jatinangor Kabupaten Sumedang melakukan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM, Rabu (7/9) sore.
Para mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM dengan membakar ban bekas di depan Kampus Ikopin Jalan Raya Ir. Soekarno Jatinangor.
Aksi bakar ban bekas langsung ditertibkan pihak kepolisian hingga situasi berjalan normal lagi. Lalu lintas pun kembali normal.
Baca Juga:Ojek Pasrah Kenaikan Harga BBM, Biaya Operasional Meningkat Hingga 30 PersenAtlet FAJI Ikuti Pelatihan Otot Tangan di D’Arena
“Aksi unjuk rasa kami diikuti oleh sekitar 35 mahasiswa dari Kampus Ikopin,” ujar Presiden Mahasiswa BEM Ikopin, Maulana Malik didampingi Koordinator Lapangan Reyhan Ramadhan.
Dikatakan, mahasiswa menyampaikan tuntutan diantaranya menolak kenaikan Harga BBM Subsidi dan Non subsidi oleh Pemerintah Pusat karena dianggap akan berdampak pada perekonomian rakyat.
“Kami juga mengajak kepada semua lapisan masyarakat untuk bersama sama turun aksi menolak kebijakan Pemerintah Pusat dalam menaikan harga BBM subsidi dan Non Subsidi,” ujarnya.
Adapun kegiatan aksi dilakukan meliputi Orasi Mimbar bebas, Pembentangan spanduk penolakan kenaikan harga BBM, aksi aksi teatrikal.
Rangkaian acara kembali dilanjutkan pukul 20.00 bertempat di Gerbang Kampus Ikopin University dengan kegiatan Pemutaran Film Dokumenter Sejarah Perjuangan Aktivis HAM Munir.
“Nanti malam juga kami ada pemutaran film sebagai malam renungan mengenang perjuangan aktivis HAM Munir,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan mengaku dalam pengamanan aksi mahasiswa Ikopin University tolak kenaikan harga BBM dirinya meminta agar situasi seperti saat ini sebaiknya disikapi dengan bijak.
Baca Juga:Menko Airlangga: Think 20 Dorong Aspek Inklusivitas sebagai Rekomendasi Pemecahan Masalah GlobalSubsidi My Pertamina Harus Adil
“Aksi seperti itu justru akan mengganggu ketertiban umum, sebaiknya sikapi dengan bijak kenaikan BBM itu,” harapnya.
Terkait demo dari mahasiswa Ikopin, sebagai aparat diberikan kewenangan/amanah untuk memberikan pelayanan.
“Kita sudah menyiapkan personil dan sudah melakukan komunikasi dengan beberapa kelompok yang mungkin ingin atau akan menyampaikan aspirasinya. Salah satunya yang saat ini aksi para mahasiswa Ikopin,” tuturnya. (kos)