sumedang, DARMARAJA – Hama landak jadi penyebab rusaknya tanaman talas beneng milik petani di Desa Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja.
Ribuan pohon talas yang ditanam di tanah kas desa yang ada di blok Golempang saat ini mengalami kerusakan akibat gangguan hama tersebut.
Kepala Desa Cipeuteuy Hj Maenah Nurlaelah menyebutkan, program penanaman talas beneng tersebut yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT), menghabiskan anggaran belasan juta rupiah. Padahal, awalnya pihaknya bersama KWT sudah optimis karena pertumbuhan talas yang cukup bagus.
Baca Juga:KPU Selesaikan Dugaan Keanggotaan Ganda ParpolKehidupan Penyadap Getah Pinus Memprihatinkan, Kehilangan Sumber Pencaharian
Namun, hama landak tiba-tiba datang mengganggu tanaman talas tersebut. Sampai saat ini sudah ada sekitar 30 persen tanaman talas yang mati akibat hama tersebut.
“Untuk tanaman talas, saat ini terganggu oleh adanya hama landak. Padahal, kami sebelumnya sudah optimis,” katanya kepada Sumeks, Selasa (6/9).
Menurutnya, padahal talas beneng punya peran untuk mendongkrak perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan KWT. Sebab setelah talas tersebut dipanen, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengolah talas tersebut menjadi produk yang punya nilai jual tinggi.
“Saya sudah gambarkan, kalau kedepannya talas beneng ini bisa jadi produk yang punya nilai jual tinggi,” kata dia.
Dalam hal ini, pihak desa dan KWT akan mengevaluasi hal yang tidak terduga tersebut. Untuk sementara ini, pemberdayaan KWT dialihkan kepada pemeliharaan ternak domba.
“Karena talas terganggu oleh hama, KWT saat ini beralih menjadi pengelola ternak. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar,” katanya. (eri)