sumedang, KOTA – Sebanyak tiga belas orang mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesis (HMI) dan Aliansi Mahasiswa Sumedang menyampaikan aspirasi mereka dalam aksi di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumedang, Kamis (8/9).
Mereka menyampaikan aspirasi terkait kenaikan harga BBM yang dinilai memberatkan kepada masyarakat.
Mahasiswa yang menggunakan sebuah mobil pickup melakukan aksi bakar ban tepat di depan Kantor DPRD Sumedang.
Baca Juga:Cimalaka SaLurkan BLT DD dan BLT BBMKenaikan BBM Belum Pengaruhi Ongkos Bus
“DPRD ini tempat dimana aspirasi masyarakat diterima. Kami tunggu untuk menemui kami,” teriak salah seorang orator.
Ada beberapa tuntutan yang dilontarkan sejumlah mahasiswa yang berorasi di depan kantor DPRD Sumedang. Diantaranya terkait kenaikan BBM, tarif dasar listrik serta bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Mereka pun mengecam aksi aparat kepada sejumlah mahasiswa yang terjadi di daerah lain.
“Kami menolak kenaikan BBM yang terjadi. Serta sebelumnya tarif dasar listrik yang naik juga,” ucap orator yang lain.
Tak lama berorasi, mahasiswa yang melakukan unjuk rasa tersebut pun dipersilahkan masuk untuk melakukan audiensi bersama anggota DPRD Sumedang yang dipimpin Ketua Komisi 1 Asep Kurnia.
Asep Kurnia menjelaskan hasil audiensi terkait dengan aspirasi yang disampaikan mahasiswa.
“Ada tiga hal yang disampaikan mahasiswa. Kami pun menyambut baik hal tersebut,” jelas Asep kepada awak media.
Asep mengatakan, pada intinya tiga hal yang disampaikan mahasiswa tersebut akan segera disampaikan kepada pimpinan tiap fraksi yang berada di provinsi ataupun Jakarta.
Baca Juga:Eratkan Kerja Sama RI-Amerika, Airlangga Bertemu USTRJabar Terima Penghargaan Provinsi Terbaik Pertama Indeks Keterbukaan Informasi Publik 2022
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan mengatakan mahasiswa tersebut menyampaikan aspirasi terkait kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang telah menaikan harga BBM. Pihaknya menurunkan tim pengamanan untuk mengamankan aksi mereka.
“Kita telah menyiapkan pengamanan. Dimana, kurang lebih sekitar 150 orang diturunkan terdiri dari Kepolisian dan TNI,” papar Indra.
Kabarnya, aksi unjukrasa sendiri akan berlangsung pada 8 sampai 9 Aeptember 2022.
“Jadi bukan dua hari, pemberitahuan yang diperoleh hanya hari ini. Namun besok Jumat (9/9) juga ada pemberitahuan akan ada aksi serupa namun berbeda kelompok,” ucap Indra.