sumedang, KOTA – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berdampak kepada angka kemiskinan. Angka kemiskinan di Sumedang yang digadang-gadang akan turun, mungkin tidak akan pernah terjadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Fraksi PKS DPRD Sumedang Rahmat Juliadi kepada Sumeks, Rabu (7/9).
“Data terpadu kesejahteraan sosial adalah data orang-orang statusnya miskin. Maka bila angka itu ditambah, status warga miskin akan bertambah,” ucap Rahmat.
Dikatakan, presentase angka kemiskinan yang sekarang ada di 10,71% pada tahun 2022.
Baca Juga:Diprediksi, Kebakaran Hutan Akan Lebih MinimBersama Membangun Jalan, TNI dan Masyarakat Laksanakan Pengecoran Jalan
“Rencana di tahun 2022 pemerintah daerah akan menekan angka tersebut hingga 8,5 persen. Tetapi karena covid yang tadinya 10,71 persen, namun realisasinya hanya sampai 10,41 persen,” jelas Rahmat.
Rahmat juga mengatakan bila BBM tetap dinaikan, alih-alih turun, angka kemiskinan bisa meningkat ke angka diperkirakan di atas 10,71 persen.
“Sekarang saya perkirakan di tahun 2022 dengan kondisi seperti ini bukannya akan turun, mungkin akan naik. Mungkin 11 persen. Jelas angka kemiskinan ini akan meningkat,” jelas Rahmat. (kga)